Foto: Ilustrasi/Istimewa |
LAMPUNG - Penyakit gagal ginjal akut menyerang banyak anak Indonesia. Sebagian besar pasien bahkan masih bayi dan berusia di bawah lima tahun (balita).
Orang tua diminta untuk melakukan antisipasi gagal ginjal akut. Salah satunya dengan tidak memberikan obat sirop yang telah dilarang sementara penggunaannya.
Namun, orang tua juga diminta tidak panik dan bereaksi berlebihan. Jika pernah memberikan obat yang disinyalir mengandung etilen glikol pada anak, maka tetap tenang dan pantau terus kondisi kesehatan si kecil.
Alih-alih terburu-buru membawa si kecil ke rumah sakit, orang tua disarankan untuk melakukan pemantauan gejala sambil memberikan asupan air pada anak.
Bawa anak ke rumah sakit jika memperlihatkan gejala.
"Orang tua harus tenang, anak diberikan minum yang cukup (bukan berlebihan) dan bila ada gejala segera diperiksa," kata dokter spesialis anak di Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Angga Wirahmadi. dilansir dari CNNIndonesia pada Ahad (30/10/2022).
Untuk saat ini para orang tua diminta menjaga kesehatan anak mereka. Hal ini dilakukan agar anak tidak perlu mengonsumsi obat yang masih dikhawatirkan berbahaya untuk kesehatan ginjal anak.
Jika anak sakit, alternatif pengobatan bisa dilakukan dengan kompres dingin atau pemberian obat jenis puyer.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan pedoman sebagai bentuk antisipasi gagal ginjal akut bagi tenaga kesehatan.
Pelaksana tugas Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Yanti Herman menjelaskan pedoman ini memuat serangkaian kegiatan yang perlu dilakukan saat menangani pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal sesuai dengan indikasi medis.
Berikut antisipasi yang perlu dilakukan sesuai dengan pedoman Kemenkes.
1. Diagnosis klinis
Diagnosis ini dilakukan dengan mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien. Gejala utama berkaitan dengan penurunan jumlah buang air kencing (oliguria) atau tidak kencing sama sekali (anuria).
2. Pemeriksaan fungsi ginjal
Fungsi ginjal pasien akan diperiksa secara menyeluruh. Hal ini juga dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi.
3. Pemberian obat
Selama proses perawatan, pasien akan diberi obat dan tetap memonitor. Pemantauan ini meliputi volume balance cairan dan diuresis selama perawatan, kesadaran, tekanan darah, serta pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam.
Itulah antisipasi gagal ginjal akut yang bisa dilakukan orang tua dan tenaga kesehatan. (*)