TUTUP
TUTUP
Nasional

Jokowi 'Kabur' ke Bogor saat Ada Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta? Ini Kata Istana

Admin
07 September 2022, 12:12 PM WAT
Last Updated 2022-09-07T12:15:55Z
Jokowi di Istana Bogor (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Di tengah gelombang demo tolak kenaikan BBM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di Istana Bogor, Jawa Barat, sepanjang hari, Rabu (6/9/2022).


Demo digelar sejumlah kelompok buruh, salah satunya di depan Gedung DPR, Jakarta.


Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan Jokowi berada di Bogor bukan karena ada demo di Jakarta.


Menurutnya Jokowi di Bogor karena memang kegiatannya sudah terjadwal sedari awal sejak dua pekan lalu, sehingga tidak ada hubungannya dengan aksi demo.


"Kami tidak tahu ada kenaikan BBM, ada demo, kami tidak tahu," kata Heru, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, 6 September 2022.


Di sisi lain, Heru membuka peluang kalau ada pejabat Istana yang siap menerima perwakilan demonstran di Jakarta.


"Ya mungkin dari Kepala Staf Kepresidenan (Moeldoko), dari mana, kita terima saja aspirasinya apa," kata Heru, dilansir Tempo.


Meski demikian, kepastian soal pertemuan pejabat Istana dengan perwakilan demonstran ini memang masih melihat situasi yang terjadi.


"Kami lihat perkembangan," kata dia.


Jokowi minta demonstran tertib 


Sementara saat dikonfirmasi apakah Jokowi ada kemungkinan menemui demonstran, pihak Istana tidak memberi jawaban terang.


Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menyebut Jokowi sudah menyampaikan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar.


"Ada yang setuju kenaikan (BBM) dan tidak setuju," kata dia.


Bey juga mengulangi ucapan Jokowi yang tidak mempermasalahkan demo, tapi diminta tertib, tidak anarkis, dan dalam koridor peraturan yang ada.


Demo menolak kenaikan BBM sudah berlangsung sejak Senin, 5 September. 


Sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar demo BBM naik di depan Gedung DPR.


Belasan mahasiswa yang hadir dengan membawa spanduk dan bendera ini terpantau datang pada pukul 15.30 WIB.


"Negara yang makmur itu yang rakyatnya sejahtera, tapi bagaimana mau sejahtera kalau harga BBM dinaikan?" ujar salah satu mahasiswa di lokasi aksi.


Sementara di tempat lain, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga menggelar demo di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.


Selain menerobos kawat berduri, mahasiswa juga membakar tiga ban. Hal ini membuat asap hitam mengepul dari lokasi aksi tersebut.


Rangkaian aksi demo ini adalah respons atas keputusan Jokowi pada Sabtu kemarin, yang resmi menaikkan harga BBM Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax non subsidi dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.


Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar demo besar-besaran menolak kenaikan harga BBM, Selasa.


“Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur,” kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam keterangan tertulis.


Pada Senin malam, Jokowi pun menanggapi singkat rencana demo besar-besaran hari ini.


"Ya, ini negara demokrasi, sampaikan dengan cara-cara yang baik ya," kata Jokowi. (*)

close