TUTUP
Lampung

BMKG: Hujan Es, Angin Kencang, dan Banjir Melanda Bandar Lampung

Admin
20 September 2022, 7:44 AM WAT
Last Updated 2022-09-20T14:29:49Z
Foto: Ilustrasi/Istimewa

BANDAR LAMPUNG - Video hujan es di Bandar Lampung ramai di media sosial, Senin, 19 September 2022.


Selain itu, juga terjadi banjir dan angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang dan menimpa rumah dan kendaraan. 


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung melalui prakirawann, Adi Saputra, membenarkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.40–18.00 WIB. 


“Awan cumulonimbus menimbulkan hujan lebat, hujan es disertai angin kencang yang menyebabkan banjir dan pohon tumbang,” ujarnya, dilansir Tempo.


Selain itu, curah hujan di wilayah kejadian banjir tercatat nilainya >100mm.


BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca Lampung pada pukul 10:30 WIB, berpotensi terjadi hujan sedang-lebat dan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, termasuk ke wilayah Bandar Lampung. Peringatan kembali diulang pada pukull 17:30 WIB.


Berdasarkan analisis terkini dinamika atmosfer, terpantau gelombang Rossby aktif di wilayah Lampung dan diperparah dengan Dipole Mode (negatif) yang sudah lama aktif.


Hal itu berdampak terhadap pembentukan awan-awan hujan selama periode musim kemarau sampai dengan saat ini. 


Berdasarkan analisis citra radar terpantau awan hujan mulai memasuki wilayah kejadian banjir dan pohon tumbang (Bandar Lampung) dari wilayah Lampung Timur menuju Kota Bandar Lampung pada pukul 11.40 WIB dan terus bergerak menuju ke wilayah Pesawaran.


Setelah itu awan cumulonimbus lainnya kembali masuk ke wilayah Bandar Lampung secara bergantian sampai dengan pukul 18.00 WIB yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang–lebat juga disertai dengan angin kencang.


"Kejadian banjir dan angin kencang menyebabkan kerugian materil yang tidak sedikit," kata Adi.


Waspada Hari Mendatang


Kepala Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung, Kukuh Ribudiyanto, memberi rekomendasi  kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya angin puting beliung pada siang hingga sore hari.


Kondisi tersebut ditandai dengan pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB yang mengakibatkan pembentukan awan konvektif dengan dasar awan yang gelap, puncak awan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).


Kukuh memberi catatan khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor agar tetap waspada, khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.


"Prakiraan cuaca sampai akhir September mendatang, potensi cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi karena fase pancaroba masih berlangsung," jelas Kukuh. (*)

close