TUTUP
Lampung

Aklamasi, Yusuf Barusman Kembali Nakhodai ICMI Orwil Lampung

Admin
29 July 2022, 8:17 PM WAT
Last Updated 2022-08-29T00:13:14Z
Yusuf Sulfarano Barusman (Foto: Istimewa)

BANDAR LAMPUNG – Secara aklamasi, Yusuf Sulfarano Barusman terpilih kembali menakhodai Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Lampung, pada Muswil VII di Bandar Lampung, Kamis (28/7/2022).


Pada periode kedua 2022-2027 ini, Yusuf yang juga rektor Universitas Bandar Lampung (UBL) serta ketua umum KONI Lampung itu akan membangkitkan lagi ICMI Lampung lebih baik dari sebelumnya.


“Sudah banyak yang dilakukan pada kepengurusan sebelumnya. Ke depan, akan lebih meningkatkan lagi agenda-agenda ICMI Lampung,” kata Yusuf.


Menurut dia, ICMI Lampung kepengurusan sebelum dirinya memimpin yang selama ini sempat tertidur, agar lebih bangkit lagi dengan fokus dan agenda kerja keumatan, kecendekiaan, dan kebangsaan.


Selain itu, peran dan kontribusi dari sejumlah pakar yang dimiliki ICMI Lampung akan ditingkatkan lagi melalui Focus Grup Discussion (FGD) untuk disampaikan kepada pemerintah daerah.


“ICMI Lampung ke depan, kita harapkan bersama dapat lebih berperan lagi dan kontribusinya kepada Pemerintah Provinsi Lampung,” ujar Yusuf, dilansir Republika.


Dia mengatakan, persoalan yang masih menjadi pekerjaan rumah dari ICMI dan pemerintah daerah yakni masalah kemiskinan di Lampung yang masih tersisa satu juta orang.


ICMI Lampung akan terus mengembangkan program-program unggulan dengan membentuk desa-desa cendekia, bersinergi dengan program pemerintah daerah yakni Lampung Berjaya.


Ketua ICMI Pusat, Arif Satria, membuka Muswil VII ICMI Orwil Lampung di Aula UBL, Bandar Lampung, Kamis pagi.


Acara muswil juga diikuti Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Nisan Setiadi.


Arif Satria mengatakan, ICMI identik dengan keislaman, keindonesiaan, dan kecendekiawanan.


Untuk itu, dia memaparkan Indonesia menjadi rumah kita bersama, yang harus dijaga bersama. 


Toleransi dan budaya yang dimiliki Indonesia menjadi aset dan modal menjadi Indonesia tangguh.


“Demokrasi itu untuk kesejahteraan bukan menjadi terpolarisasi atau menghancurkan,” kata Arif Satria, yang juga rektor IPB.


ICMI, kata dia, tetap fokus pada peningkatan sumber daya manusia karena ICMI lahir dari pada kecendekiawanan.

Untuk itu perlu ditingkatkan terus kualitas iman, kualitas pikir, kualitas karya, kualitas kerja, dan kualitas hidup. (*)

close