![]() |
Lada hitam. (ist) |
LAMPUNG -
Tercatat selama bulan November 2015 lalu ekspor lada hitam Lampung
mencapai 641 ton, dengan nilai total 18,427 juta dolar Amerika Serikat.
"Ekspor
lada putih pada periode yang sama nilai ekspornya mencapai 65.713 dolar
dengan volume 4,09 ton," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung
Ferynia, didampingi Kepala Bidang Perdagangan Luar Negerinya Ratna
Dewi, Minggu (3/1/2016).
Ia
mengatakan bahwa ekspor lada hitam asal daerah ini itu masih terus
berlangsung kendati produktivitas komoditas tersebut tidak sebanyak
beberapa tahun lalu. Lada masih merupakan komoditas andalan Lampung
untuk memenuhi kebutuhan daerah ini maupun ekspor. Komoditas andalan
lainnya adalah kopi, kelapa sawit, kakao, dan lainnya.
Negara
tujuan utama ekspor lada Lampung, yakni Amerika Serikat, Singapura,
India, Vietnam, dan Tiongkok. Sementara itu, salah satu sentra
perkebunan lada di Lampung, yakni Kabupaten Lampung Timur produktivitas
tanaman lada hitamnya dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan
yang signifikan karena berbagai faktor.
"Saat
ini produksi rata-rata tanaman lada hitam itu masih rendah, berkisar
antara 500 hingga 700 kilogram per hektare, sedangkan sebelumnya bisa
mencapai dua ton per hektare," kata petani lada Lampung Timur, M Toyib,
seperti dilansir Republika.
Ia
menyebutkan, penurunan produktivitas itu karena beberapa faktor. Di
antaranya serangan hama penyakit yang sulit untuk diidentifikasi,
tanaman yang sudah tua serta faktor iklim. Selain itu, juga masih
kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menanam serta merawat tanaman
tersebut.
"Beberapa
tahun lalu, lada hitam menjadi komoditas perkebunan yang sangat
berharga dibandingkan hasil perkebunan lainnya. Namun saat ini
produksinya mengalami penurunan," ujarnya.
Luas
area tanaman lada di Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2014 mencapai
5.104,25 ha, dengan produksi 2.023,32 ton per tahun yang tersebar di
sembilan kecamatan. (*)