BANDARLAMPUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulangbawang masih berhutang untuk pembayaran pencetakan surat suara untuk Pemilukada 27 September. Hal itu karena anggaran untuk pemilukada belum juga dicairkan oleh bank. Hal ini diakui Ketua KPU Tulangbawang M Rozi, kemarin (12/9).
Menurut dia, saat ini dana untuk Pemilukada Tulangbawang yang berlangsung pada 27 September ini belum cair, sehingga untuk biaya pencetakan 299.062 surat suara KPU masih ngutang dengan percetakan pemenang tender itu. “Ya kami ngutang-ngutang dulu lah, karena dana memang masih dalam proses pencairan,” kata Rozi.
Menurut dia, biaya untuk percetakan surat itu baru akan dibayar kepada percetakan itu setelah dana untuk pemilukada sudah dicairkan oleh Bank Lampung, sehingga saat ini KPU Tulangbawang masih terus menunggu dana itu dicairkan.
“KPU akan melunasi biaya percetakan surat suara setelah dana itu cair. Namun saya yakin hal ini tidak akan menghambat tahapan pemilukada, karena seluruh komisioner KPU terus bekerja sesuai dengan pokjanya masing-masing,” kata Rozi.
Sedangkan untuk percetakan surat suara dilakukan di Purwokerto Jawa Tengah, selaku perusahaan pemenang tender. Saat ini pihak percetakan sudah mulai mencetak 299.062 surat suara. Jumlah itu merupakan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 291.768 pemilih ditambah 2,5 persen. “Surat suara itu dicetak di Purwokerto, nanti kalau sudah selesai langsung di kirim ke Tulangbawang untuk dilakukan pelipatan surat suara,” jelasnya.
Setelah itu, KPU Tulangbawang akan mulai mendistribusikan surat suara itu ke seluruh KPPS yang berada di 15 kecamatan se-Tulangbawang. Pendistribusian diperkirakan selesai sebelum H-2 pencoblosan. KPU Tulangbawang tetap optimis pemilukada akan berjalan sesuai rencana meskipun banyak halangan yang melintang.
Menurut dia, saat ini dana untuk Pemilukada Tulangbawang yang berlangsung pada 27 September ini belum cair, sehingga untuk biaya pencetakan 299.062 surat suara KPU masih ngutang dengan percetakan pemenang tender itu. “Ya kami ngutang-ngutang dulu lah, karena dana memang masih dalam proses pencairan,” kata Rozi.
Menurut dia, biaya untuk percetakan surat itu baru akan dibayar kepada percetakan itu setelah dana untuk pemilukada sudah dicairkan oleh Bank Lampung, sehingga saat ini KPU Tulangbawang masih terus menunggu dana itu dicairkan.
“KPU akan melunasi biaya percetakan surat suara setelah dana itu cair. Namun saya yakin hal ini tidak akan menghambat tahapan pemilukada, karena seluruh komisioner KPU terus bekerja sesuai dengan pokjanya masing-masing,” kata Rozi.
Sedangkan untuk percetakan surat suara dilakukan di Purwokerto Jawa Tengah, selaku perusahaan pemenang tender. Saat ini pihak percetakan sudah mulai mencetak 299.062 surat suara. Jumlah itu merupakan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 291.768 pemilih ditambah 2,5 persen. “Surat suara itu dicetak di Purwokerto, nanti kalau sudah selesai langsung di kirim ke Tulangbawang untuk dilakukan pelipatan surat suara,” jelasnya.
Setelah itu, KPU Tulangbawang akan mulai mendistribusikan surat suara itu ke seluruh KPPS yang berada di 15 kecamatan se-Tulangbawang. Pendistribusian diperkirakan selesai sebelum H-2 pencoblosan. KPU Tulangbawang tetap optimis pemilukada akan berjalan sesuai rencana meskipun banyak halangan yang melintang.