TUTUP
Lampung

Abu Vulkanik Anak Krakatau Taburi Bandar Lampung?

Admin
03 September 2012, 9:00 AM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:29:33Z
Gunung Anak Krakatau

LAMPUNGGEH.CO.CC - Wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya Senin (3/9/2012) pagi diselimuti abu tipis berwarna hitam dari aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau semalam. Meski tidak terlalu tebal, sebagian besar warga terkejut dengan hadirnya abu tersebut di sekitar lingkungan rumah mereka.

Salah satunya seperti yang diakui Indah Maya (24). Warga Kemiling ini mengaku, abu Gunung Anak Krakatau merata di lantai teras rumahnya. Meski tidak tebal, persebaran debu merata laiknya rumah yang lama tidak dihuni oleh si pemilik.

"Abunya sih tidak tebal banget. Tapi debunya seperti rumah yang tidak berpenghuni. Tipis tapi merata dan persebarannya banyak di teras rumah," ujarnya via BlackBerry Messanger, Senin (3/9/2012).

Hal yang sama terjadi di kediaman salah satu warga Kedaton, Supriyati (56). Pria yang tinggal di Jalan Kiwi ini pun kaget saat mendapati teras rumahnya berdebu berwarna keabuan saat membuka pintu rumah. "Saya kira debu biasa, nggak tahu kalo abu Krakatau," ujarnya saat diberitahu debu tersebut berasal dari aktifitas vulkanik gunung Anak Krakatau oleh anaknya.

Sementara itu, Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) telah mengumumkan peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Aktifitas vulkanik yang tergolong aktif di Indonesia ini pun telah mencapai hingga ke wilayah Provinsi Lampung.

Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) menyebutkan saat ini status Gunung Anak Krakatau dalam status waspada. Status ini dikeluarkan karena gunung yang terletak di Selat Sunda itu telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas.

"Gunung anak Krakatau mengeluarkan material pijar letusan strombolian. Waspada anak Krakatau sejak 2 September 2012, dari pukul 11.30 WIB sampai sekarang. Status gunung saat ini waspada," ujar Kepala Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (BVMBG), Surono, Minggu (2/9/2012).

Pria yang akrab dipanggil Mbah Rono ini menyebutkan, saat ini secara visual masih terlihat lontaran lava pijar yang dikeluarkan oleh Anak Krakatau.

"Dari Pos Anak Krakatau di Pasauran, pada pukul 18.30 WIB terlihat jelas lontaran lava pijar dengan ketinggian kurang lebih 200-300 meter dari puncak secara menerus sampai sekarang. Sementara getaran terasa dengan amplitud, rata-rata 34 mm," ucapnya.

Kehadiran abu vulkanik Krakatau juga dikeluhkan Retno (28), ibu rumah tangga sekaligus karyawan di Hotel Novotel Lampung. Ia mengaku sedikit direpotkan dengan kehadiran abu hitam tersebut.

"Pagi-pagi waktu saya mau nyapu teras, kok debunya lumayan tebal dan warnanya agak hitam. Saya pikir itu debu biasa, ternyata abu dari vulkanik gunung Krakatau. Dan ternyata tetangga kanan kiri saya juga ngalamin hal yang sama," ujar ibu satu anak ini yang dihubungi via ponselnya.

Tak hanya dikediamannya di Campang Raya, di tempat bekerjanya yaitu di Hotel Novotel juga mengalami hal demikian. "Di hotel juga sama, kena abu vulkanik. Bagian office boy sekarang masih sibuk bersihin debu," ujarnya. Demikian pula dengan warga yang tinggal di kawasan pesisir, Telukbetung Selatan.

sumber
close