![]() |
M Alzier Dianis Thabranie |
LAMPUNG - Politisi kawakan M Alzier Dianis Thabranie tidak terlalu memerdulikan hasil survei popularitas yang dibeberkan Lembaga Independen Survei (LIS). Menurutnya, hasil survei tersebut tidak bisa dipercaya karena metode yang digunakan tak jelas.
Alzier mengutarakan, lembaga survei mesti bisa memertanggungjawabkan hasilnya secara ilmiah. Untuk mendapatkan hasil ilmiah, terus dia, mesti menggunakan metode ilmiah. "Saya melihat LIS ini tidak jelas. Jadi saya tidak terlalu percaya dengan hasilnya," kata Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini, Selasa (14/8).
Ketidakpercayaan Alzier juga didasari pada pengalaman pemilihan gubernur (pilgub) lalu. Ia menerangkan, beberapa lembaga survei menempatkan dirinya di urutan bawah pada pilgub lalu. "Nyatanya saya urutan dua di pilgub," katanya.
Direktur Lembaga Independen Survei (LIS) Erwin Syahrir yakin metode yang dipakai ilmiah dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Ia mengatakan, LIS memaparkan data sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. "Tidak ada yang direkayasa," katanya.
Erwin juga membantah bahwa lembaga survei yang dipimpinnya itu abal-abal. Menurut dia, LIS mempunyai akta notaris dan juga terdaftar di Badan Kesbangpol sebagai lembaga survei. Ia menuturkan, LIS sudah melakukan survei sejak tahun 2008 lalu.
Namun, kata Erwin, baru kali ini hasil survei lembaganya menuai kritik. Ia juga menyambut baik kritikan tersebut. Menurut Erwin, adanya tanggapan dari orang lain mengartikan lembaganya jadi perhatian.
Ia juga meminta kepada para tokoh yang protes untuk instropeksi diri. Erwin mengatakan, lebih baik para bakal calon gubernur membangun komunikasi dengan masyarakat agar mendapatkan popularitas tinggi saat dilakukan survei.
sumber
Alzier mengutarakan, lembaga survei mesti bisa memertanggungjawabkan hasilnya secara ilmiah. Untuk mendapatkan hasil ilmiah, terus dia, mesti menggunakan metode ilmiah. "Saya melihat LIS ini tidak jelas. Jadi saya tidak terlalu percaya dengan hasilnya," kata Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini, Selasa (14/8).
Ketidakpercayaan Alzier juga didasari pada pengalaman pemilihan gubernur (pilgub) lalu. Ia menerangkan, beberapa lembaga survei menempatkan dirinya di urutan bawah pada pilgub lalu. "Nyatanya saya urutan dua di pilgub," katanya.
Direktur Lembaga Independen Survei (LIS) Erwin Syahrir yakin metode yang dipakai ilmiah dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Ia mengatakan, LIS memaparkan data sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. "Tidak ada yang direkayasa," katanya.
Erwin juga membantah bahwa lembaga survei yang dipimpinnya itu abal-abal. Menurut dia, LIS mempunyai akta notaris dan juga terdaftar di Badan Kesbangpol sebagai lembaga survei. Ia menuturkan, LIS sudah melakukan survei sejak tahun 2008 lalu.
Namun, kata Erwin, baru kali ini hasil survei lembaganya menuai kritik. Ia juga menyambut baik kritikan tersebut. Menurut Erwin, adanya tanggapan dari orang lain mengartikan lembaganya jadi perhatian.
Ia juga meminta kepada para tokoh yang protes untuk instropeksi diri. Erwin mengatakan, lebih baik para bakal calon gubernur membangun komunikasi dengan masyarakat agar mendapatkan popularitas tinggi saat dilakukan survei.
sumber