BANDARLAMPUNG - Aksi pencurian di Bandar Lampung kian meresahkan. Dalam dua bulan terakhir setidaknya sudah lima kali kasus pencurian besar terjadi di Bandar Lampung.
Pencurian di Toko Puji Supply di Jalan Antasari, klinik kecantikan Blossom and Spa, Lembaga Dana Atmajaya Enggal Jumat (1/6/2012), Toko Mega Digital Printing (MDP) dan Kantor Pemasaran PT Amartha Surya Baru Kencana Property (ASBKP).
Kini kawanan pencuri menyantroni Koperasi Swamitra Krakatau yang ada di Jalan Ratu Dibalau, Way Kandis, Jumat (8/6/2012) dini hari. Dari koperasi yang sudah berdiri tahunan tersebut kawanan pencuri mengasak uang tunai sebesar Rp 19 juta, tiga unit komputer, satu printer beserta data-data konsumen koperasi. Dengan total kerugian sekitar Rp 40 juta.
Aksi pencurian diketahui pertama kali oleh Sigit (35), karyawan koperasi pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB. Sigit yang saat itu hendak beraktivitas kaget karena pintu depan kantor sudah rusak, bahkan saat ia masuk, kondisi ruangan sudah berantakan.
"Saya datang sekitar pukul 08.00 WIB, saya lihat pintu sudah rusak, kemudian saya masuk ke dalam, kantor semuanya sudah berantakan. Pintu memang sudah kebuka," kata Sigit saat ditemui di lokasi, Jumat (8/6/2012).
Sigit, mengaku heran dengan aksi pencurian tersebut, pasalnya kantor saat malam hari ada yang menjaga. "Bingung juga, kok bisa ada pencuri masuk, kan kantor ini ada penjaga malamnya," ujar Sigit.
Nur Urip (38), petugas penjaga malam mengatakan, saat insiden ia tengah menonton hiburan malam orgen tunggal. Namun sebelum berangkat ia lebih dulu mengecek situasi kantor. Karena dinilai aman, akhirnya ia berangkat. Namun sehabis nonton hiburan ia kemudian pulang ke rumah.
"Saya cek sekeliling kantor sekitar pukul 00.30 WIB. Karena situasi aman, saya pergi nonton orgent. Abis nonton saya pulang ke rumah makan, setelah itu tidur. Paginya saya dapat kabar kantor kemalingan," ungkapnya.
Pencurian di Toko Puji Supply di Jalan Antasari, klinik kecantikan Blossom and Spa, Lembaga Dana Atmajaya Enggal Jumat (1/6/2012), Toko Mega Digital Printing (MDP) dan Kantor Pemasaran PT Amartha Surya Baru Kencana Property (ASBKP).
Aksi pencurian diketahui pertama kali oleh Sigit (35), karyawan koperasi pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB. Sigit yang saat itu hendak beraktivitas kaget karena pintu depan kantor sudah rusak, bahkan saat ia masuk, kondisi ruangan sudah berantakan.
"Saya datang sekitar pukul 08.00 WIB, saya lihat pintu sudah rusak, kemudian saya masuk ke dalam, kantor semuanya sudah berantakan. Pintu memang sudah kebuka," kata Sigit saat ditemui di lokasi, Jumat (8/6/2012).
Sigit, mengaku heran dengan aksi pencurian tersebut, pasalnya kantor saat malam hari ada yang menjaga. "Bingung juga, kok bisa ada pencuri masuk, kan kantor ini ada penjaga malamnya," ujar Sigit.
Nur Urip (38), petugas penjaga malam mengatakan, saat insiden ia tengah menonton hiburan malam orgen tunggal. Namun sebelum berangkat ia lebih dulu mengecek situasi kantor. Karena dinilai aman, akhirnya ia berangkat. Namun sehabis nonton hiburan ia kemudian pulang ke rumah.
"Saya cek sekeliling kantor sekitar pukul 00.30 WIB. Karena situasi aman, saya pergi nonton orgent. Abis nonton saya pulang ke rumah makan, setelah itu tidur. Paginya saya dapat kabar kantor kemalingan," ungkapnya.
Kapolsek Tanjung Seneng AKP Wahda membenarkan adanya kejadian pembobolan di kantor koperasi simpan pinjam Swamitra yang ada di Way Kandis. Ia menduga peaku yang lebih dari satu orang masuk sekitar pukul 03.00 WIB-04.00 WIB.
"Pelakunya diperkirakan lebih dari satu orang. Modusnya mereka masuk kemudian mencongkel pintu depan pakai benda keras seperti linggis. Kerugian diperkirakan sebesar Rp 40 juta. Mereka mengambil uang tunai Rp 19 juta, tiga komputer, 1 printer dan data-data koperasi," kata Wahda.
Wahda menambahkan, pihaknya saat ini masih melalukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi "Sampai saat ini anggota masih olah TKP dan memeriksa beberapa saksi. Mudah- mudahan pelaku bisa diringkus," pungkasnya.
"Pelakunya diperkirakan lebih dari satu orang. Modusnya mereka masuk kemudian mencongkel pintu depan pakai benda keras seperti linggis. Kerugian diperkirakan sebesar Rp 40 juta. Mereka mengambil uang tunai Rp 19 juta, tiga komputer, 1 printer dan data-data koperasi," kata Wahda.
Wahda menambahkan, pihaknya saat ini masih melalukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi "Sampai saat ini anggota masih olah TKP dan memeriksa beberapa saksi. Mudah- mudahan pelaku bisa diringkus," pungkasnya.
