TULANGBAWANG - Pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung nampaknya tidak main-main dengan sikapnya, untuk menjaga iklim investasi tetap stabil di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Gubernur Lampung Sjachoredin ZP beserta unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Lampung, serta sejumlah tokoh masyarakat, memulai gelaran kunjungan kerja ke daerah-daerah sekitar kompleks site Sugar Group Companies, Tulangbawang, kemarin (15/2). Rencananya, rombongan gubernur akan berada di daerah sekitar kompleks SGC hingga Jumat (17/2) besok.
Di kampung Gunungtapa Udik, Kecamatan Gunungtapa, Tulangbawang, yang merupakan tempat pertama yang dikunjungi, Oedin – sapaan akrab Gubernur Lampung – secara tegas me-warning (memperingatkan) warga untuk tidak terhasut ajakan provokator. Bahkan orang nomor satu di Provinsi Lampung ini mengimbau, jika memang ada persoalan terkait hokum, maka selayaknya diselesaikan melalui jalur hukum.
“Ini sekalian untuk memberikan pengertian kepada masyarakat, agar jangan mudah terpengaruh. Bekerjalah sesuai aturan. Tetap tenang. Jangan ikut-ikutan meminta ukur ulang,” papar gubernur. Ukur ulang itu, lanjut dia, jika tanah warga ada yang diambil. “Untuk itu, tunjukkan buktinya. Jangan asal ikut-ikutan. Oleh karena itu saya bersama Fokorpimda datang untuk menenangkan masyarakat. Mari kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban desa masing-masing,” imbau Gubernur Lampung dua periode itu.
Oedin juga meminta agar kepala desa berperan aktif menjaga situasi yang kondusif. “Kepala desa jangan jadi provokator. Kades berperan untuk menenangkan rakyatnya. Kades dipilih rakyat untuk membawa kemajuan bagi rakyatnya,” tegas mantan Deputy Operasional Polri itu. Kunjungan kerja Gubernur Lampung Sjachroedin ZP di Gunungtapa Udik, juga disertai adanya pemberian bantuan sosial berupa sembako, dari kelompok usaha PT. Sugar Group Companies kepada ribuan warga di tiga kampung yakni, Gunungtapa Udik, Gunungtapa Induk dan Gunungtapa Induk.
Secara lugas Oedin menegaskan, keinginan Pemprov Lampung untuk meningkatkan kapasitas pergulaan di Provinsi Lampung. Saat ini, SGC mengambil porsi 20 persen dari total 100 persen pergulaan nasional. “Saya ingin Lampung bisa menyumbang hingga 35 persen. Apalagi presiden sudah memerintahkan untuk meningkatkan pergulaan nasional,” jelas Oedin, yang pernah menjabat Kapolda Jawa Barat. Adanya investor, lanjut gubernur, sangat dipengaruhi oleh iklim yang kondusif di suatu daerah. Untuk itu, Pemprov Lampung berkepentingan untuk terus mencari investor yang bisa mengembangkan potensi Lampung.
“Kalau Lampung tidak aman, bisa kabur semuanya. Lihat saja contoh PT. AWS. Rakyat 7 ribu orang tidak kerja. Itu dulu (yang harus diselesaikan). Yang lagi bermasalah, tidak diselesaikan. Yang tidak ada masalah, dimunculkan masalah baru,” ungkap Oedin. Gubernur juga mengingatkan hal itu kepada para pejabat pemerintahannya, baik camat maupun kepala desa. “Sebagai gubernur, saya berkepentingan. Lampung tidak boleh terganggu, investasi tidak boleh terganggu,” tukas Oedin.
Dia juga menyentil pihak-pihak yang merasa terganggu atas kehadirannya di Kabupaten Tulangbawang, terutama di kompleks SGC. “Rakyat mau dibantu kok nggak terima. Wilayah kerja gubernur adalah seluruh Lampung. Rakyat Tulangbawang adalah rakyat saya juga. Bukan hanya, misalnya, rakyat bupati saja. Kepala desanya juga kepala desa saya,” jelas gubernur. Oedin sendiri memastikan, kunjungan kerja seperti kemarin masih akan terus berlanjut, tergantung situasi dan kondisinya.
Tercatat, dalam kunjungan kerja kemarin, gubernur Lampung Sjchroedin ZP tidak sendiri. Tampak hadir unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Lampung. Selain itu tampak hadir pula mantan Kepala BIN AM Hendropriyono, Bupati Mesauji terpilih Khamamik, Wakil Bupati Tuba Agus Mardihartono, Wakil Bupati Tuba Barat Umar Ahmad, Pimpinan SGC Purwati Lee dan Direktur SGC Fauzi Toha.
Kecewa
Terpisah, Bupati Tulangbawang DR. Abdurahman Sarbini mengelar konferensi pers mendadak di rumahdinas kemarin. Konpres Mance, sapaan akrabnya, untuk menyikapi kedatangan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP ke Kabupaten Tulangbawang.
Mance, secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan Oedin yang dinilainya kurang membawa situasi kondusif di Kabupaten Tulangbawang. Di sisi lain, Mance juga berharap agar Gubernur Lampung Sjachroedin ZP menetralisir kondisi dan tidak memanaskan situasi.
Terkait adanya aksi unjukrasa di kompleks SGC beberapa waktu yang lalu, Mance juga memastikan bahwa aksi tersebut adalah murni aksi masyarakat. “Target saya, unjukrasa itu kondusif. Saya sangat tidak ingin terjadi chaos. Makanya saya datang ke lokasi dan Alhamdulillah, rakyat menurut,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Mance juga membantah kabar-kabar miring yang beredar bahwa dirinya memiliki hubungan dengan para pendemo. Justru, menurut Mance, kunci untuk menyelesaikan persoalan adalah duduk satu meja dengan semua pihak. Dirinya juga berharap Gubernur bersikap netral dan tidak berpihak kemanapun.
Diketahui, beberapa waktu lalu, SGC diguncang aksi demonstrasi yang menginginkan adanya ukur ulang Hak Guna Usaha (HGU) Perusahaan gula terbesar di Indonesia tersebut. Aksi demonstrasi itu dilakukan ratusan orang dengan mendirikan tenda didepan portal PT Sweet Indolampung (Grup SGC). Tak hanya itu massa juga sempat masuk ke dalam kompleks perkantoran. Namun, aksi tersebut mereda setelah Mance mendatangi dan meminta agar massa membubarkan diri. Mance juga meminta agar mempercayakan persoalan tersebut ke Pemkab setempat untuk dicarikan jalan keluarnya. (wdi/rus)