TUTUP
Lampung

Manusia Tertinggi Indonesia Tutup Usia

Admin
23 February 2012, 12:15 AM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:33:35Z
TELAH TIADA - Suparwono bersalaman dengan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP saat berkunjung ke kantor Pemprov Lampung, didampingi Bupati Tulangbawang Abdurachman Sarbini. Kini, manusia tertinggi di Indonesia itu telah tiada. (foto: net)

TULANGBAWANG BARAT - Provinsi Lampung dan Indonesia kehilangan ‘aset’ terbaiknya. Suparwono, manusia tertinggi di Indonesia asal Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung itu menghembuskan nafas terakhirnya akibat serangan jantung dan muntaber yang dideritanya, sekira pukul 15.30 WIB, Rabu (22/2). Hingga akhir hayatnya, pemilik tinggi badan 2, 75 meter yang juga merupakan Duta Wisata Lampung itu masih tetap melajang.

Pria yang memiliki andil mengenalkan Lampung ke mancanegara itu meninggal di Klinik Asaroni Medikal Center, milik Roni, bos Sumber Makmur yang terletak di SP 3 Menggala C, Kampung Sukajaya, Kecamatan Gunungagung. Jenazah akan dikebumikan hari ini (23/2). Hingga tadi malam, jenazah Suparwono masih disemayamkan di kediamannya, di SP 8 Menggala C, Kampung Tritunggal Jaya, Kecamatan Gunungagung, Tulangbawang Barat.
 
Manajer pribadi Suparwono, Agus Waluyo SH, saat dikonfirmasi membenarkan musibah itu.  “Ya, beliau meninggal akibat serangan jantung dalam perjalanan menuju rumah sakit," terangnya, kemarin malam. Suparwono merupakan putra keempat pasangan Sugito dan Aisyah. Kepwergian mendadak pria kelahirkan 14 November 1984 itu, tak pelak membuat keluarga besarnya berduka.

Menurut Agus, beberapa waktu sebelumnya, Suparwono sudah menderita sakit dan sempat dirawat di RSUD Menggala, Tulangbawang. "Sekitar 10 hari lalu bahkan dia (Suparwono) sempat diopname, karena terkena muntaber," jelasnya.  Mewakili Suparwono dan pihak keluarga, Agus menyampaikan permohonan maaf atas segala khilaf dan salah yang pernah dibuat Suparwono. 

"Selaku manajer pribadi beliau, saya mohon maaf kalau ada kesalahan. Begitu pula kepada masyarakat, mungkin selama pergaulannya, ada khilaf dan salah darinya, saya atas nama almarhum mohon maaf yang sebesar-besarnya," tuturnya lirih.

Nama Suparwono mulai terkenal ketika dirinya dilirik Museum Rekor Indonesia (MURI) yang dipimpin Jaya Suprana. Saat terlahir, Suparwono termasuk normal. Namun, pada usia 10 tahun, Suparwono menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan melebihi anak seusianya. Pada usia 15 tahun, tinggi Suparwono tercatat mencapai 2, 25 meter. Karena kelebihannya itu, Suparwono pernah bergabung dengan sebuah klub basket di Surabaya. 

Namun, akibat cidera, karirnya di dunia olahraga harus terhenti. Berkat tinggi badannya pula, Suparwono dilirik dunia enternainment nasional. Wajah Suparwono lalu kerap muncul di sejumlah sinetron dan tayangan televisi nasional seperti program ‘Bukan Empat Mata’ yang dipandu Tukul Arwana di Trans 7. Selamat jalan Suparwono. (wdi/rus)
close