TUTUP
Lampung

Petani Minta Kejadian Mesuji Tidak Dibesar-besarkan

Admin
18 December 2011, 11:45 AM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:24:28Z
PETANI warga Sri Tanjung, Keagungan Dalam, dan Nipah Kuning, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung, meminta laporan dugaan tindak kekerasan kepada Komisi III DPR RI pada Rabu (14/12) lalu tidak dibesar-besarkan.
      
"Suasana di sini sudah relatif tenang, dan tidak ada konflik yang mengarah pada tindak kekerasan baru," kata Yahya, seorang petani di kawasan tersebut, di Mesuji, Sabtu.
      
Para petani di lokasi ini terlibat dalam kisruh dengan aparat keamanan yang berujung pada pembakaran mess divisi II PT Barat Selatan Makmur Invesindo (BSMI).
 
Dia mengatakan, saat terjadi peristiwa kekerasan yang disebabkan oleh bentrok antara petani dengan aparat, pada 10 November 2011 lalu, hanya ada satu korban jiwa, Jaelani, akibat tertembak peluru aparat, dan tidak ada aksi sadistik dalam bentuk apapun.
      
Sementara itu, pengamatan ANTARA di desa tersebut, suasana sudah sangat kondusif dan relatif tenang, bahkan pasukan Brimob Polda Lampung yang sebelumnya disiagakan di sana, sudah ditarik beberapa waktu lalu.
      
Hal yang sama juga terjadi di kawasan Register 45, yang dikelola oleh PT Sylva Inhutani, meskipun telah diduduki ratusan petani yang digusur menjelang kedatangan Komisi III DPR-RI ke kawasan tersebut, namun situasi kondusif, aman dan terkendali.
      
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal Pol Timur Pradopo membantah tewasnya 30 orang dalam tragedi di Mesuji, Lampung terkait konflik yang diduga melibatkan anggotanya.
      
"Saya tidak tahu fakta itu, tapi fakta sebenarnya yang ada kejadian pada 11 November 2011 ada satu orang meninggal dan lima luka-luka," kata Timur di Jakarta. 

sumber: antara
close