Pemandangan foto udara di salah satu ruas jalan tol lintas Sumatra, di Desa Sukarame, Bandar Lampung, Sumatra Selatan, Rabu (1/11). (Foto: JIBI) |
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat suara terkait melesetnya target pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Lampung hingga Aceh.
Direncanakan, Tol Trans Sumatera akan menghubungkan Lampung - Aceh, namun realisasinya baru mencapai Jambi hingga akhir 2024 mendatang.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, melesetnya realisasi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan Lampung hingga Aceh murni akibat pandemi Covid-19.
Sehingga, realisasi pembangunan Tol Trans Sumatera hanya akan mencapai Jambi di akhir 2024 nanti.
"Ya memang (Tol Trans Sumatera meleset). Kita kemarin terhambat pas saat corona. Dua tahun itu kita corona, imbasnya besar juga itu," ujarnya kepada wartawan, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2022).
Menurut Arya, akibat penyebaran virus corona jenis baru tersebut pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera banyak mengalami penundaan.
Sehingga, Tol Trans Sumatera baru akan terhubung dari Lampung sampai Jambi.
"Itu jadi banyak yang terhambat, banyak juga yang agak mundur karena Corona itu. Ini orang suka lupa dengan kondisi Corona itu. Parah kondisinya gitu," ucapnya, dilansir Merdeka.com.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menargetkan proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap 1 dan 2 selesai pada akhir 2024.
Meski begitu, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) baru akan menghubungkan Kota Lampung hingga Jambi.
"Kami mengharapkan pada akhir 2024 nanti, kita menyelesaikan tahap 1 dan 2 di mana Tol Trans Sumatera akan menghubungkan dari Bakauheni sampai dengan Jambi," ujar Wamen BUMN II yang disapa Tiko, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI seperti dipantau di Jakarta, Selasa.
Terkait dengan proses Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai sebesar Rp7,5 triliun untuk Hutama Kjarya, dia mengatakan sedang dalam proses dan saat ini diharapkan akan bisa mendapatkan Peraturan Pemerintah (PP) pada pekan kedua Desember 2022serta dapat dicairkan pada pekan keempat Desember.
Tiko mengatakan, PMN ini kegunaannya untuk pembangunan ruas-ruas Tol Trans Sumatera seperti Pekanbaru-Dumai Rp1,13 triliun, kemudian ruas Simpang Indralaya - Prabumulih yang cukup besar yakni Rp2,3 triliun, Kisaran - Indrapura Rp1,1 triliun, lalu Taba Penanjung - Bengkulu Rp97 miliar, dan yang paling besar untuk ruas Sigli - Banda Aceh sebesar Rp2,8 triliun. (*)