TUTUP
TUTUP
Media SosialMedsos

Konten Porno, Cara China Diduga Tutupi Informasi di Medsos

Admin
05 December 2022, 10:56 AM WAT
Last Updated 2022-12-11T13:05:52Z

Ilustrasi. Pakar mengungkap modus konten porno sebagai cara menutupi informasi. (Foto: Istockphoto/Exclusive Lab)


JAKARTA - Konten porno dikabarkan muncul di hasil pencarian prioritas, ketika pengguna Twitter mencoba mencari informasi soal kondisi terkini China. Sensor gaya baru?


Seorang analis data yang berfokus ke China mengungkapkan sempat ada "peningkatan signifikan" dalam spam jenis ini dalam beberapa hari.


Cuitan spam tersebut memuat konten porno, layanan prostitusi, hingga konten perjudian yang diunggah setiap beberapa detik.


Kicauan semacam ini akan muncul jika pengguna Twitter melakukan pencarian dengan memasukkan kata kunci nama kota besar di China. 


Hal itu pun menyulitkan pencarian informasi soal kondisi China.


"Telusuri Beijing/Shanghai/kota-kota lain dalam bahasa Mandarin di Twitter dan sebagian besar Anda akan melihat iklan pendamping/pornografi/perjudian, menenggelamkan hasil penelusuran yang sah.


Analisis data di utas ini menunjukkan bahwa telah terjadi "peningkatan signifikan dalam tweet spam ini".


Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Rabu (30/11/2022) pukul 13.50 WIB, konten spam porno tersebut masih muncul ketika melakukan pencarian dengan kata kunci Beijing (北京) dan Shanghai (上海).


Dilansir dari TechCrunch, lonjakan konten bot tersebut bertepatan dengan gelombang protes besar yang melanda kota-kota besar dan universitas di China selama akhir pekan lalu.


Demonstrasi sebagian besar merupakan imbas dari penanganan Covid-19 China yang dilakukan tanpa toleransi. Hal ini menyebabkan pembangkangan yang jarang terjadi di antara orang-orang.


Pasalnya, pembatasan mobilitas terkait Covid yang ketat di negara itu telah menyebabkan penguncian atau lockdown yang berkepanjangan di seluruh negeri, menghalangi aktivitas kehidupan, bisnis, dan manufaktur.


Sebuah protes bahkan meletus beberapa waktu lalu di pabrik iPhone terbesar Apple di China ketika para pekerja dihadapkan pada bonus yang tertunda dan kekhawatiran akan penyebaran Covid-19.


Baru-baru ini diskusi tentang protes nasional disensor secara ketat di media sosial China yang membuat pengunjuk rasa beralih ke platform asing seperti Twitter dan Telegram untuk berkomunikasi, meski jejaring sosial utama Barat dilarang di Cina dan aksesnya memerlukan penggunaan VPN yang juga sulit diakses.


Sayangnya, kehadiran konten bot ini kembali menghalangi diskusi dan koordinasi para demonstran. Konten bot di Twitter ini dianggap terhubung dengan pemerintah. (*)

close