 |
Andi Arief (Foto: Dok. Andi Arief) |
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyebut Anies Baswedan telah mencuri start kampanye Pemilihan Presiden 2024.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menilai tuduhan bahwa Anies mencuri start kampanye merupakan kesimpulan yang terlalu dini.
Menurut politisi asal Lampung itu, peserta capres belum ditetapkan. Jika secara etik ingin dipermasalahkan, kata dia, maka orang pertama yang mesti ditegur adalah Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
“Kalau secara etik ingin dipermasalahkan, ya orang pertama yang harus ditegur adalah Pak Jokowi,” kata Andi saat dihubungi, Sabtu, 17 Desember 2022.
Adapun Partai Demokrat tengah mematangkan rencana koalisi dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketiganya disebut-sebut sudah satu suara menjagokan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Andi menjelaskan, Jokowi telah berulang kali mendukung capres 2024. Ia berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Bawaslu bisa adil kala menindaklanjuti pelanggaran etik ini.
“Pak Jokowi bolak-balik meng-endorse Pak Ganjar, Pak Airlangga, Pak Prabowo. Jadi saya berharap KPU bisa adil, mana yang etik mana yang bukan,” ujarnya, dilansir Tempo.
Menurut Andi, mengadili pelanggaran etik tidak mudah ditunaikan. Apalagi dalam Pemilu, ada aturan yang rigid.
Dia menyebut KPU perlu hadir sebagai penengah dan bila perlu mulai mengumpulkan partai politik untuk diberi pengarahan.
“Ya walaupun agak sulit untuk menghentikan adanya kehendak rakyat untuk mencalonan seseorang untuk jadi capres maupun cawapres,” kata Andi.
Dia turut menyoroti lembaga survei yang juga meng-endorse capres cawapres.