TUTUP
TUTUP
HeadlineRegional

Viral, Prajurit TNI Ancam Bunuh Polisi di Jawa yang Selingkuhi Istrinya

Admin
07 November 2022, 9:22 PM WAT
Last Updated 2022-11-13T03:25:30Z

Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi (Foto: Istimewa)


JAKARTA - Viral video seorang anggota TNI menyampaikan curahan hatinya alias curhat kepada Kapolri dan Panglima TNI.


Dalam video tersebut, dia mengaku istrinya yang tinggal di Purworejo, Jawa Tengah diduga diselingkuhi oleh anggota polisi dari Polres Purworejo.


Dalam video yang diunggah di media sosial, anggota TNI bernama Sertu Anwar berdinas di Brigif Dewa Ratna Tegal itu mengaku keluarganya dirusak oleh oknum anggota Polsek Loano, Purworejo, Jawa Tengah bernama Aipda Azis Lutfi karena berselingkuh dengan istrinya. 


Dia menceritakan bila perselingkuhan tersebut dibuktikan dengan perzinahan di rumahnya di Purworejo hingga digerebek warga.


"Aipda Lutfi telah merusak, membujuk, memaksa istri saya berselingkuh, melakukan perzinahan di rumah saya sampai digerebek oleh warga. Saya berpikir, apa polisi ini nggak punya otak atau nggak dididik Bapak Kapolri atau Bapak Kapolda," kata Anwar dalam videonya, dilihat pada Senin (7/11/2022).


Dia juga menjelaskan bila dirinya bukan tidak mungkin dapat nekad melanggar hukum dengan membunuh Aipda Azis Lutfi.


"Aku bisa membunuh Aipda Azis Lutfi karena dia telah merusak rumah tangga saya, karena melakukan perzinahan meniduri istri saya dengan bujuk rayu dan paksaan. Aipda Azis Lutfi telah menghina saya sebagai bahwasanya anggota TNI itu susah, dan saya TNI selalu meninggalkan keluarga, dan saya tentara itu tidak selevel dengan Polisi," tegas Anwar, dilansir CNNIndonesia.


Video berdurasi 2 menit 7 detik itu seketika viral di media sosial dan seketika. 


Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi mengaku akan memecat bawahannya tersebut.


"Ada anggota Polri yang berbuat asusila, sekarang juga saya tunggu (putusan) PTDH-nya. Tidak usah ragu-ragu. Upacarakan di sini," tegas Luthfi usai memimpin apel pagi, Senin.


Luthfi pun meminta agar setiap pengemban fungsi untuk lebih ketat dalam melakukan pembinaan secara perorangan, agar tidak terulang lagi kasus serupa, serta meminta agar tidak ada keraguan dalam mengambil tindakan tegas tersebut.


"Ibarat 'bisul' kalau membuat penyakit tubuh kita ya 'potong' saja! Tidak usah pakai pertimbangan, saya yang bertanggung jawab! Masih banyak anggota kita yang baik, yang perlu diperhatikan serta menanti untuk diberikan penghargaan," ujar Luthfi. (*)

close