TUTUP
TUTUP
Nasional

Soal Ismail Bolong, Mahfud Md Sebut 'Perang Bintang' di Kepolisian Menyeruak: Saling Buka Kartu Truf

Admin
07 November 2022, 11:44 AM WAT
Last Updated 2022-12-04T02:10:13Z
Foto: Ilustrasi/Istimewa

JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud Md bicara soal perang bintang terkait isu setoran duit miliaran rupiah yang disebar mantan anggota polisi, Ismail Bolong. 


Para petinggi polisi berpangkat bintang disebutnya saling buka kartu truf.


"Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya," kata Mahfud, Ahad (6/11/2022).


Seperti diketahui, Ismail Bolong viral setelah videonya bicara soal pengakuannya menyetor duang hasil pengepulan ilegal penambangan batubara ke Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, beredar di media sosial. 


Dia kini telah membuat video berisi ralat atau menarik pernyataannya tersebut.


Kembali ke Mahfud Md, dia menyebut isu mafia tambang bukan hal baru di Indonesia. 


Mahfud menyebut Abraham Samad saat menjabat sebagai Ketua KPK pada 2013 silam pernah bicara andai korupsi di bidang tambah bisa diberantas, maka Indonesia akan terbebas dari utang.


"Aneh, ya. Tapi isu mafia tambang memang meluas dengan segala backing-backing nya. Dulu tahun 2013 waktu Abraham Samad jadi Ketua KPK, berdasar perhitungan Ahli disebutkan di Indonesia marak mafia tambang. Kata Samad waktu itu, jika korupsi bidang tambang saja bisa diberantas, maka Indonesia bukan hanya bebas utang tetapi bahkan setiap kepala orang Indonesia bisa mendapat sekitar Rp 20 juta tiap bulan," papar Mahfud, dilansir detikcom.


Dia mengaku ada banyak laporan mengenai mafia tambang yang masuk ke Kemenko Polhukam saat ini dan memastikan akan berkoordinasi dengan KPK untuk mengusut hal itu.


"Sekarang isu-isu dan laporan tentang ini masih banyak yang masuk juga ke kantor saya. Nanti saya akan kordinasi dengan KPK untuk membuka file tentang modus korupsi dan mafia di pertimbangan, perikanan, kehutanan, pangan, dan lain-lain," kata Mahfud. (*)

close