TUTUP
TUTUP
Regional

Sebut 'Pribumi Miskin', Penabrak Anak Anggota DPRD Belum Tertangkap, Ancam via Medsos

Admin
15 November 2022, 12:40 PM WAT
Last Updated 2022-11-24T23:12:27Z
Tangkapan layar saat pengemudi mobil menabrak korban (Foto: Istimewa)

BEKASI - Penabrak Muhammad Noval Rahman (25), anak anggota DPRD Bekasi, yang sempat mengumpat korban 'dasar pribumi miskin', mengirimkan direct message (DM) ke akun Instagram korban.


Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Bekasi, Arif Rahman Hakim, selaku ayah korban.


"Sehari setelah viral, dia (penabrak) bikin video di posisi dia dalam mobil dan di-share. Dia jalannya santai, padahal ojol ngejar dia," kata Arif, dilansir detikcom, Selasa (15/11/2022).


Dalam DM tersebut, terduga pelaku melontarkan kata-kata ancaman kepada Noval. Arif menduga anaknya sengaja ditabrak.


"Dia (penabrak) videoin posisi dia di dalam mobil. Dia membela diri dengan DM anak saya bilang 'untung elu nggak gua tembak, baru gua serempet doang'," jelas Arif.


Arif mendesak polisi untuk mengusut kasus tersebut, mengingat hingga kini pelaku belum teridentifikasi. Dia juga meminta polisi memeriksa CCTV yang ada.


"Ini tugas polisi Indonesia. Polisi tidak boleh bilang (pelatnya) blur. Mereka belum mengecek CCTV yang ada," kata Arif.


Dia juga meminta polisi menindaklanjuti keterangan saksi yang merekam video tabrakan anaknya. Menurut Arif, saksi tersebut mengetahui nomor pelat kendaraan pelaku.


"Sekarang ini sudah diperiksa saksi dari anak yang menggunakan HP untuk memvideokan kejadian tersebut yang akhirnya viral," papar Arif.


"Dari gambar itu sudah kelihat pelat nomor tersebut. Dari pihak kepolisian kemarin sudah bilang bakal di-labfor-kan agar bisa dilihat pelat nomornya. Kemarin anak yang jadi saksi itu sudah punya gambaran lewat video dan penglihatan dia. Nomornya seperti ini," terangnya.


Diawali Percekcokan di Lampu Merah


Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Bekasi Kota AKP Sahari mengungkapkan, cekcok keduanya dipicu kesalahpahaman. Pelaku menganggap korban menerobos lampu merah.


"Argumen-argumen itu diawali dengan kesalahpahaman, ketersinggungan, dan segala macamnya. Itu dari pengakuan korban bahwa sempat adu mulut," ungkap Sahari, Senin (14/11/2022).


Berdasarkan pengakuan korban ke polisi, lanjut Sahari, perselisihan berawal ketika korban menerobos lampu merah karena diminta oleh sekuriti. Di sisi lain, pengemudi mobil ada pada posisi lampu hijau.


"Ada kesalahpahaman pada saat lampu merah sepeda motor ini disuruh maju oleh sekuriti. Sedangkan pihak kendaraan roda empat pas lampu hijau. Di situlah antar-kendaraan saling berdekatan, tapi belum terjadi apa-apa," terangnya.


Sahari mengungkapkan, pelaku dan korban tabrak lari tidak saling kenal.


"Tidak saling kenal, kalau kenal gampang, bisa disebut. Tidak saling mengenal," paparnya.


Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tabrak lari anak anggota DPRD Bekasi ini. 


Sementara petugas sekuriti yang disebut-sebut menyuruh korban untuk melaju pada saat lampu merah akan diperiksa pada Selasa (15/11) besok.


"(Sekuriti) diperiksa besok siang," tegasnya.


Peristiwa tabrak lari itu terjadi pada Rabu (9/11) malam. Hingga saat ini, pelaku tabrak lari belum tertangkap. (*)

close