TUTUP
TUTUP
Politik

Pengamat Ungkap Rencana Istana Bubarkan Koalisi Pengusung Anies Baswedan, Gunakan AHY

Admin
16 November 2022, 9:37 PM WAT
Last Updated 2022-11-24T23:12:22Z
Refly Harun (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Pakar hukum sekaligus pengamat politik, Refly Harun menyinggung rencana Istana membubarkan koalisi perubahan pengusung capres NasDem, Anies Baswedan, di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.


Seperti diketahui, koalisi perubahan pengusung Anies Baswedan terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, namun belum dideklarasikan secara resmi.


Melalui channel YouTube pribadinya, Refly Harun mengajukan pertanyaan terkait Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yushoyono (AHY).


"Tadi pagi saya mengajukan pertanyaan, andai AHY tidak dipasangkan dengan Anies di koalisi perubahan, lalu KIB mengajukan tawaran untuk menjadi cawapres Ganjar, apakah Demokrat dan AHY akan hengkang dari koalisi perubahan," ujarnya, Rabu (16/11/2022). 


Dijelaskan, sudah 13.000 yang vote, dan yang percaya akan hengkang itu 63 persen, tetap di koalisi perubahan 37 persen.


Netizen yang berkomentar di akunnya atau biasa disapa sobat RH, meyakini bahwa Demokrat akan hengkang dari koalisi perubahan jika AHY tidak menjadi cawapres Anies. 


"Jadi sobat RH sendiri meyakini ya Demokrat tidak akan konsisten konsisten banget mendukung Anies Baswedan, dan memang ini rencana istana untuk membubarkan koalisi itu," ujar Refly. 


"Jadi sebenarnya rencana istana sudah sangat sempurna mempertahankan presidential threshold, merekrut PAN ke dalam koalisi istana, tiba-tiba Nasdem kabur dengan 59 kursinya," tambahnya.


Rencana istana untuk Pilpres 2024 sudah sempurna dengan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), namun tiba-tiba Nasdem justru membuat koalisi sendiri.


"Cukup menggandeng Demokrat dan PKS kalau mau mencalonkan alternatif selain calon-calon istana, mudah-mudahan presiden baru tidak demikian," kata Refly. (*)

close