Lampung Fair 2022 (Foto: Istimewa) |
BANDAR LAMPUNG - Divisi Komunikasi Publik Apindo Lampung, Mico Periyandho, mengungkapkan jika transaksi pada kegiatan Lampung Fair 2022 hanya tercapai Rp 20 miliar.
Sebelumnya pagelaran Lampung Fair 2022 ditargetkan hingga akhir kegiatan dapat mencapai Rp100 miliar.
Menurut dia, sebelumnya pihaknya hanya menghitung transaksi yang berasal dari aktivitas yang terekam oleh panitia, seperti transaksi pada sektor UMKM saja.
"Nilai Rp20 miliar adalah transaksi aktivitas ekonomi di dalam stand Lampung Fair yang terdiri dari para UMKM itu yang terekam secara keseluruhan. Jadi di luar tiket masuk, parkir, bayar talent dan lomba-lomba. Kalau itu dimasukkan, maka perputaran uangnya tentu lebih dari Rp100 miliar," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya hanya merekam aktivitas para pelaku UMKM, karena dari 500 stand yang ada, 70 persen diisi para pelaku UMKM.
"Karena Lampung Fair (2022) kami kenalkan adalah gelaran aktivitas ekonomi bisnis dan dijadikan sebagai barometer kita melihat ekonomi Lampung. Maka tidak adil kalau semua ikut dihitung sebagai aktivitas ekonomi," kata dia, dilansir Lampost.
Ia juga menyayangkan banyak ditemukan para pengunjung yang masuk dengan cara tidak resmi.
Misalnya, menggunakan tiket palsu atau menggunakan jalur yang memang tidak dijaga pihak panitia.
"Pengunjung banyak yang tidak beli tiket, seperti memalsukan ID card, ada tiket palsu, ada juga yang masuk lewat jalur tikus atau lompat pagar yang memang itu tidak dijaga panitia," kata dia. (*)