TUTUP
Lampung

Warga Lampung Jadi Korban Doxing Perempuan Diamankan Paspampres

Admin
25 October 2022, 7:16 PM WAT
Last Updated 2022-10-31T00:29:03Z
Wanita yang menjadi korban penyebaran data (Foto: Kompas.com)

BANDAR LAMPUNG - Warga Bandar Lampung menjadi korban doxing (penyebaran data) atas peristiwa penerobosan Istana Merdeka, Jakarta.


Data warga tersebut tersebar di media sosial dan platform perpesanan di Bandar Lampung pada Selasa (25/10/2022).


Dalam data berupa foto perbandingan antara warga dan pelaku penerobosan itu tercantum nama, NIK, hingga KTP dari warga Bandar Lampung yang disebutkan itu.


Pada data itu disebutkan pelaku penerobosan bernama Gita Puspita dengan alamat di Kelurahan Gedong Air, Kota Bandar Lampung.


Saat ditelusuri di alamat yang tercantum, ternyata Gita bisa ditemui dan bukan pelaku penerobosan dan pembawa senjata api (senpi) di Jakarta.


"Bukan, itu bukan saya. Seharian saya mengajar di TK," kata Gita saat ditemui, Selasa sore.


Tetapi Gita membenarkan foto KTP, pas foto, dan data yang tersebar itu adalah dirinya.


"Saya juga nggak tahu kenapa bisa tersebar, saya nggak punya FB (Facebook) atau medsos lain," kata Gita, dilansir Kompas.com.


Gita baru mengetahui data dirinya tersebar setelah sekolah tempatnya mengajar didatangi aparat kepolisian.


Aktivitas keseharian Gita mengajar di TK yang berada di Kelurahan Gunung Terang mulai pukul 06.30-16.00 WIB.


"Saya baru tahu tadi (data tersebar) sekitar jam 13.00 WIB, ada (anggota) polisi datang, karena kalau mengajar saya nggak pernah pegang handphone," kata Gita.


Gita mengaku tidak tahu kenapa data dirinya bisa tersebar. Padahal dia tidak pernah melakukan peminjaman online ataupun hal lainnya.


Terkait data itu, Gita menegaskan, bahwa perempuan yang ditangkap Paspampres itu bukanlah dirinya.


"Bukan saya itu, saya seharian di Bandar Lampung, mengajar," kata Gita.


Lurah Gedong Air Syahril yang juga hadir di kediaman Gita menambahkan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi terkait kabar viral itu.


"Sudah kita pastikan, alamat dan KTP memang benar seperti yang ada di foto itu, tetapi dia (Gita) bukan pelaku yang di Jakarta," kata Syahril. (*)

close