TUTUP
TUTUP
Hukum

Ternyata Pria di Bandar Lampung Tewas Mata Tertancap Pisau Sebatang Kara, Kerabat Minta Pelaku Ditangkap

Admin
31 October 2022, 8:39 PM WAT
Last Updated 2022-11-02T23:16:57Z
Korban saat dinaikkan ke ambulans dari tempat kejadian (Foto: Istimewa)

BANDAR LAMPUNG - Seorang pria di Bandar Lampung tewas setelah dikeroyok dan matanya ditusuk pisau oleh para pelaku.


Belakangan diketahui ternyata pria tersebut bernama Saipul. Dia dikeroyok sekelompok orang di Sukaraja, Bandar Lampung.


Korban meninggal setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung, Ahad (30/10/2022).  


Kerabat korban, Hasanah, mengatakan Saipul sudah lama tidak terlihat dan tempat tinggalnya pun berpindah-pindah atau tidak menetap.

 

"Saya kaget dengar dia (Saipul) meninggal. Sudah lama tidak meihatnya. Dia tinggal tidak menetap, pindah-pindah," kata dia, saat ditemui di kediamannya Jalan Yos Sudarso, Lingkungan 3, Kelurahan Sukaraja, Bandar Lampung.


Korban pun sudah tidak punya orang tua karena sudah meninggal. Sedangkan dua saudaranya tidak diketahui keberadaannya.


"Dua saudaranya, kakaknya juga tidak tahu di mana. Mereka pisah sejak orang tuanya meninggal," ungkap Hasanah, dilansir Medcom.id.

 

Saipul menghilang sekitar empat tahun lalu. Terakhir mendengar kabar dia meninggal di rumah sakit akibat berkelahi.


"Saya juga tidak tahu dia dikebumikan di mana. Intinya saya sudah ikhlas, kami juga keluarga tidak mampu mengurusnya," ujar Hasanah.

 

Dia berharap agar para pelaku segera tertangkap untuk mempertangggungjawabkan perbuatannya. 


"Semoga cepat tertangkap. Kami mau bantu juga tidak punya, cuma bisa mendoakan dia saja," tutur Hasanah.

 

Sebelumnya, pemuda yang belum diketahui identitasnya ditemukan warga bersimbah darah dalam keadaan pisau masih menancap di bola mata, di wilayah Sukaraja, Telukbetung Selatan, Jumat malam, 28 Oktober 2022, sekitar pukul 23.30 WIB.

 

Warga sekitar, Emi mengatakan pemuda tersebut dalam keadaan kritis dan meminta pertolongan warga, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat.


"Awalnya warung saya belum tutup, lihat ada beberapa pemuda mengejar satu orang dan berkelahi di situ," katanya.

 

Setelah itu dia berteriak dan mencoba melerai, tapi mereka tidak mengindahkannya. Beberapa orang tetap melakukan penganiayaan yang berujung penusukan kepada korban.

 

"Enggak berhenti dia menusuk korban walaupun saya sudah teriak. Setelah terkapar dan kritis mereka kabur. Pisau masih menancap di matanya," jelas dia. (*)

close