"Terjadi berdesak-desakan terinjak-injak, bertumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini yang jadi korbannya cukup banyak," katanya.
Pernyataan berbeda justru disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Menurut Muhadjir, tragedi tewasnya ratusan suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang karena ada gas air mata.
Terlebih, kata Muhadjir, FIFA selaku federasi sepak bola dunia telah melarang penggunaan gas air mata di stadion.
"Tapi di situ ada unsur gas air mata yang jadi salah satu munculnya insiden, iya lah saya rasa. Di samping itu kan jelas FIFA melarang digunakan gas air mata," kata Muhadjir, Selasa (11/10).
Selain itu, temuan awal Komnas HAM menyatakan gas air mata itu memicu kepanikan yang membuat penonton di tribun Kanjuruhan kemudian berdesak-desakan ke pintu keluar yang terbatas. (*)