TUTUP
Hukum

Kasus Formula E, Anies Baswedan Tegaskan Tidak Terima Uang: Semua Rapat Kita Ada Rekaman

Admin
06 October 2022, 9:10 AM WAT
Last Updated 2022-10-24T07:19:21Z
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan dirinya tidak menerima uang sepeserpun dari gelaran Formula E di Jakarta.


Menurutnya, rapat-rapat yang digelar dalam acara itu pun selalu direkam, sehingga tidak ada upaya untuk menutupi apapun.


"Saya tidak pernah terima (uang)," kata Anies, dalam Political Show di CNN TV, Rabu (5/10/2022).


"Semua rapat kita ada rekamannya. Bukan hanya bisa dibuktikan. Artinya, tidak ada yang ditutup-tutupi. Kalau ada (keinginan) menutup-nutupi, tidak usah pakai rekaman," tambahnya, dilansir CNNIndonesia.


Anies mengungkapkan,  dia tidak berkewajiban untuk membuktikan bahwa dirinya tidak menerima uang sepeser pun.


Sebab, beban pembuktian itu berada pada pihak pelapor atau yang memberikan tuduhan.


"Dalam semua sifat penuduhan, yang harus membawa bukti adalah yang menuduh, bukan yang dituduh. Di mana-mana itu kalau Anda menuduh, Anda (yang harus) membawa bukti. Habis energi semua orang (jika) orang yang dituduh harus bawa bukti, habis energi kita," jelas Anies.


Jika tuduhan itu tidak bisa terbukti, lanjut dia, maka tuduhan itu harus dibatalkan.


Anies mengandaikan jika dirinya menerima 10 tuduhan, akan habis energinya untuk membantah tuduhan itu.


"Saya jalan saja Bismillah, tawakkal alallah, bila Anda mengatakan saya ambil uang, habis itu tunjukkan. Bila tidak ada buktinya, maka batal. Jangan di balik, setiap orang yang dituduh harus memberikan pembuktian," terangnya.


Anies pun menjelaskan bahwa proyek Formula E merupakan ajang bergengsi yang berhubungan dengan lembaga-lembaga internasional.


Lembaga itu memiliki pembukuan dan akuntansi dengan aturan yang jelas serta ketat. Terlebih jika proyek itu sudah masuk ke dalam stock market atau pasar saham.


"Tentu di sana juga masih ada korupsi, tapi jangan dibayangkan seperti ini proyek-proyek yang serba mudah untuk bagi-bagi, no. Ini angka besar, ini nilainya besar, ini adalah reputasinya tinggi. Karena itulah kita jaga governance-nya dengan baik dari awal," tegas Anies.


Diketahui, Anies sempat dipanggil KPK pada 7 September lalu. Dia diminta keterangan oleh KPK yang tengah melakukan penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta.


Soal dugaan korupsi itu dilaporkan oleh Kelompok Forum Masyarakat.


Mereka menilai penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut tidak masuk akal, karena Pemprov DKI tetap membayarkan biaya komitmen (commitment fee) kepada penyelenggara di tengah situasi pandemi Covid-19.


Selain Anies, sejumlah saksi pun telah diperiksa, di antaranya Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto. (*)

close