TUTUP
TUTUP
Nasional

Kapolri: Polisi Jangan Abaikan Masyarakat yang Melapor, Memperburuk Citra Polri

Admin
29 October 2022, 11:37 PM WAT
Last Updated 2022-10-31T00:28:49Z
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta anggotanya agar tidak ‘ghosting’ atau mengabaikan masyarakat yang melapor ke polisi.


Perilaku demikian akan semakin memperburuk citra negatif institusi Polri saat ini.


“Ditelepon, teleponnya di-reject. Ditelepon, diangkat, kita marah-marah. Kesan pelapor terhadap kita menjadi semakin negatif. Jadi kalau bahasa gaulnya itu jangan ghosting,” kata Listyo, saat memberikan arahan kepada jajarannya, seperti dikutip dari Instagram pribadinya @listyosigitprabowo pada Sabtu 29 Oktober 2022.


Kapolri mengatakan anggota polisi harus bersungguh-sungguh memberikan pelayanan yang bisa dijelaskan secara transparan, rasional, dan memenuhi logika publik.


Listyo mengatakan strategi prosedural justice semacam ini harus dilakukan karena akan meningkatkan kepercayaan publik.


“Wajar kalau kemudian masyarakat menanyakan sampai di mana proses terkait dengan pengaduan ataupun pelaporan. Karena memang masyarakat mengharapkan ada progres, ada langkah-langkah lanjut,” ujar jenderal bintang empat alumnus Akademi Kepolisian 1991 ini, dilansir Tempo.


Listyo menyayangkan masih ada anggota kepolisian yang cenderung mengabaikan pelaporan, sebab menganggap masih ada hal lain yang diprioritaskan. 


Padahal, kata dia, hal yang dianggap sepele itu justru penting bagi masyarakat yang melapor.


“Akhirnya terjadi sumbatan komunikasi, rekan-rekan menghindar, tidak mau menemui sehingga kemudian kesan publik, kesan pelapor terhadap kita, menjadi semakin negatif. Jadi kalau bahasa gaulnya itu jangan ghosting,” ujar Kapolri.


Kapolri mengatakan masih menerima aduan masyarakat yang mengatakan laporan tidak dilayani dengan baik oleh Kepala Polres dan Kepala Polda. 


Alhasil, mereka yang tidak dilayani akhirnya melapor ke dirinya.


“Sehingga mau tidak mau mereka lapor ke Kapolri dan saya terima. Jadi kalau saya masih mau seperti itu, tentunya harapan saya teman-teman juga melakukan hal tersebut, melebihi,” kata Listyo.


Kepercayaan masyarakat terhadap Polri turun drastis


Kapolri saat ini tengah berupaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri yang anjlok setelah sejumlah kasus yang melibatkan anggota Korps Bhayangkara. 


Pasca peristiwa pembunuhan sesama anggota yang dilakukan Ferdy Sambo cs dan Tragedi Kanjuruhan Malang, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri anjlok.


Apalagi baru-baru ini jenderal bintang dua Inspektur Jenderal Teddy Minahasai terjerat kasus penjualan narkoba jenis sabu.


Dalam arahannya di Istana Negara, 14 Oktober lalu, Presiden Jokowi menyinggung agar Polri mengubah diri dengan menyetop gaya hidup mewah.


Berbagai upaya pun dilakukan Kapolri. Salah satunya membersihkan praktik suap dan pungli untuk masuk sekolah kepolisian dan  promosi jabatan.


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta petinggi Polri untuk menghilangkan pungli dan setoran ke atasan yang dilakukan untuk masuk sekolah kepolisian hingga naik jabatan.


Pada Kamis kemarin, 27 Oktober 2022, tujuh mantan Kapolri bersama lima purnawirawan jenderal polisi menyambangi Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri. 


Listyo mengatakan pertemuan ini akan memberikan dukungan moril kepada anggota, termasuk saran untuk memperbaiki citra Polri saat ini.


"Terima kasih pak atas dukungan moril pada kami semua. Dan kami adik-adik bapak sangat senang, yang tentunya akan memperkaya kami dalam melakukan langkah-langkah kebijakan baik jangka pendek ataupun jangka menengah," kata Listyo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jakarta, Jumat, 28 Oktober 2022.  (*)

close