TUTUP
Politik

Hari Ini, Partai NasDem Umumkan Anies Baswedan Calon Presiden Indonesia 2024

Admin
03 October 2022, 10:39 AM WAT
Last Updated 2022-10-11T07:03:44Z
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bakal mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang diusung partainya, Senin, 3 Oktober 2022. (Foto: Tempo)

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bakal mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang diusung partainya, Senin, 3 Oktober 2022.


Sebelumnya, NasDem telah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang menghasilkan tiga nama bakal Capres pada medio Juni lalu.


Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.


Dilansir Tempo, rencananya deklarasi Capres digelar di Ballroom lantai 4 NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat.


Surat yang diteken Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Johnny G. Plate ini turut mengundang ketua dan anggota Majelis Tinggi, Mahkamah Partai, Dewan Pakar, Dewan Pertimbangan, dan Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem.


Surat undangan ini bersifat instruksi. Seluruh elemen yang diundang diminta hadir dan mengenakan pakaian jas Partai NasDem berwarna biru tua dengan bawahan berwarna hitam. Dalam surat juga termaktub sifat penting dan mendesak.


Sumber di partai politik mengatakan Surya Paloh bakal mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai Capres.


Partai NasDem disebut-sebut sudah bulat mengusung mantan Menteri Pendidikan tersebut.


Sedianya, agenda deklarasi Capres digelar pada 10 November 2022, sehari sebelum ulang tahun Partai NasDem.


Namun, dugaan kriminalisasi KPK terhadap Anies Baswedan disebut-sebut membuat partai ini memajukan jadwal deklarasi.


Anies menjadi salah satu pejabat yang diperiksa KPK dalam pengusutan kasus Formula E.


Dalam laporan Koran Tempo bertajuk “Siasat Firli Menjerat Anies” edisi Sabtu, 1 Oktober 2022, sejumlah sumber Tempo mengungkapkan adanya upaya sistematis untuk menetapkan Anies sebagai tersangka dalam kasus Formula E.


Ketua KPK, Firli Bahuri, disebut berkali-kali mendesak satuan tugas penyelidik agar menaikkan kasus Formula E ke tahap penyidikan, kendati masih minim bukti. 


Upaya menetapkan Anies sebagai tersangka ini sedianya dilakukan sebelum parpol mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai calon presiden.


Sebab, jika penyelidikan KPK digelar saat parpol sudah mengusung Anies, maka berpotensi membuat gaduh kondisi politik nasional dan hanya bisa dilanjutkan usai Pilpres 2024.


Dugaan Penjegelan Anies Membahayakan Demokrasi


Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali, menanggapi kabar adanya upaya kriminalisasi terhadap Anies Baswedan.


Menurutnya, dugaan ini perlu diklarifikasi. Kendati begitu, jika benar ada upaya kriminalisasi terhadap Anies, ia menilai hal ini akan membahayakan proses demokrasi.


“Cerita tentang upaya atau ada orang yang memaksa menaikkan status Anies sebagai tersangka, ini perlu diklarifikasi teman-teman wartawan terhadap internal itu. Kalau benar, maka ini akan membahayakan proses demokrasi saat ini,” kata Ali, Sabtu, 1 Oktober 2022.


Dia menjelaskan, saat ini Anies menjadi pusat perhatian. Jika terbukti ada upaya untuk menjegal Anies, Ali menilai hal ini bakal menimbulkan kegaduhan di masyarakat.


“Anies jadi pusaran perhatian saat ini. Jadi Anies diamati oleh semua orang, baik itu masyarakat atau orang yang memperhatikan kasus ini. Kalau kemudian yang menimpa Anies disimpulkan masyarakat ada upaya kriminalisasi, ini akan membuat kegaduhan,” kata Ali.


Menurut Ali, paling tidak saat ini Anies masih menjadi saksi yang sudah memberikan keterangan kepada KPK. 


Anies sudah berupaya memberikan klarifikasi agar kasus Formula E ini menjadi terang. Ali menilai apa yang dilakukan KPK masih dalam koridor penyelidikan yang didasarkan pada aduan dari masyarakat.


“Anies sebagai orang yang diduga melakukan kesalahan itu juga sudah memberikan kesaksian, menjelaskan duduk persoalannya. Harusnya clear, karena FE ini soal kebijakan, apakah memang kebijakan ini bisa dipidanakan? Ini wallahua'lam,” kata Ali.


Sebagai kasus yang menuai sorotan publik, diskusi soal Formula E di dalam internal NasDem sudah menjadi keniscayaan.


Dia mengatakan partainya mengundang berbagai pakar, termasuk pakar hukum untuk memberikan pencerahan ihwal kasus ini.


“Ketika duduk membedah satu masalah, ada masukan dari diskusi. Kita menggunakan sumber yang kredibel, yang ahli. Jadi bicara hukum, pasti menghadirkan ahli hukum untuk memberikan pencerahan,” kata Ali.


Anies Nyatakan Siap Nyapres


Adapun Anies Baswedan menyatakan siap maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024. Dia menyebut nihilnya kendaraan politik membuatnya memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan semua parpol.


“Saya siap maju sebagai presiden jika ada partai yang menominasikan saya,” kata Anies dilansir dari Reuters, Kamis, 15 September 2022.


Anies menyebut hasil survei yang kerap memposisikan namanya dalam tiga besar capres terjadi sebelum dia mulai berkampanye.


Menurutnya, hasil survei  ini bakal memberikan kredibilitas lebih baginya.


Menanggapi hal tersebut, Ahmad Ali menilai apa yang dikatakan Anies merupakan hal yang wajar. 


Sebab, kata dia, selama ini popularitas dan elektabilitas Anies dalam setiap survei menunjukkan hasil yang konsisten.


Anies dinlai menarik bagi parpol yang ingin menjadi wadah untuk mencari pemimpin.


“Menjadi menarik karena Anies bukan anggota parpol. Langkah Anies mengatakan kesiapannya lebih awal perlu diapresiasi,” kata Ali, Kamis, 15 September 2022.


Ali menjelaskan, Anies memang sudah digandeng NasDem. Sebab, rakernas memutuskan untuk mengusung Anies menjadi bakal capres.


Ali menyebut partainya juga sedang dalam proses penjajakan dengan partai lain untuk menawarkan figur, termasuk Anies.


“Anies sudah digandeng oleh NasDem, sudah jadi putusan rakernas,” kata Ali.


Menurutnya, Anies menarik untuk dilirik parpol karena capaiannya kala menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies juga dinilai mampu merawat keindonesiaan di DKI Jakarta.


Hasil survei terhadap elektabilitas Anies menjadi nilai tambah untuk mengusung mantan Menteri Pendidikan ini sebagai capres.


“Dia bukan partisan parpol, artinya partai akan lebih nyaman mengusung karena bukan parpol. Ini sangat sejalan dengan visi Pak Surya Paloh yang ingin menjadikan NasDem sebagai wadah bagi pemimpin,” ujarnya. (*)

close