TUTUP
TUTUP
Hukum

Ferdy Sambo Berdalih Suruh Bharada E Hajar Brigadir J, Video Rekonstruksi Sebut 'Tembak Woy, Tembak!'

Admin
13 October 2022, 2:55 PM WAT
Last Updated 2022-10-24T07:18:57Z
Bharada E saat memperagakan adegan menembak Brigadir J dalam rekonstruksi (Foto: Tangkapan Layar)

JAKARTA - Ferdy Sambo dan Richard Eliezer atau Bharada E memiliki versi masing-masing terkait pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat.


Ferdy Sambo mengklaim memerintahkan Bharada E menghajar Yosua, bukan menembak. Sedangkan Bharada E berkukuh bahwa Sambo memerintahkan menembak Yosua.


Perbedaan perintah itu diungkap oleh kuasa hukum Putri Candrawathi, Febri Diansyah, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022).


Febri mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo menggunakan kata 'hajar' saat memerintah Bharada E.


"Memang ada perintah FS pada saat itu, yang dari berkas yang kami dapatkan itu perintahnya adalah 'hajar, Chad', namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu," kata Febri.


Namun, lanjut dia, saat itu Bharada E malah menembak Yosua. Ferdy Sambo pun disebutnya panik dan kemudian memerintahkan ajudannya memanggil ambulans.


"FS kemudian panik dan meminta memerintahkan ADC. Jadi sempat memerintahkan ADC untuk melakukan memanggil ambulans dan kemudian FS menjemput Ibu Putri dari kamar dengan mendekap wajah Bu Putri agar tidak melihat peristiwa dan kemudian memerintahkan RR mengantar Ibu Putri ke rumah Saguling. Ini adalah fase pertama rangkaian peristiwa," kata Febri, dilansir detikcom.


Febri juga mengklaim bahwa awalnya Ferdy Sambo tidak berencana mengkonfrontasi Yosua di rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan. 


Hal itu, menurut dia, dilakukan Ferdy Sambo secara spontan saat melewati rumah yang menjadi saksi pembunuhan itu.


"Jadi pada saat itu FS dari rumah di Saguling adalah pergi badminton namun ketika FS melihat lewat di depan rumah Duren Tiga, sampai lewat beberapa meter jaraknya, dia kemudian memerintahkan sopir untuk berhenti. Meskipun tidak ada rencana pada saat itu ke rumah Duren Tiga. Kemudian FS melakukan klarifikasi terhadap J tentang kejadian di Magelang," kata Febri.


Bharada E Diminta Sambo Menembak Yosua


Bharada E sudah menyatakan bahwa Sambo memerintahkannya menembak Yosua, bukan menghajar. 


Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy, mengatakan kliennya telah mengungkapkan kronologi dan fakta kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.


Dia mengatakan Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J.


"Bahwa berdasarkan keterangan klien kami RE dalam BAP sudah mengungkapkan kronologis dan fakta bahwa FS memerintahkan RE untuk melakukan penembakan kepada J, dan sebelumnya FS juga memerintahkan RR (Ricky Rizal) untuk melakukan penembakan kepada J," kata Ronny kepada wartawan, Rabu (12/10).


Ronny menegaskan perintah Ferdy Sambo kepada Bharada E bukanlah untuk menghajar, melainkan memerintahkan untuk menembak Brigadir J.


"Jadi perintahnya FS bukan menghajar, tapi penembakan kepada J. Terkait pernyataan pengacara FS, itu sah-sah saja, kita kuasa hukum RE akan membuktikannya sesuai fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan," tuturnya.


Versi Video Polri


Pernyataan Febri itu juga berbeda dengan hasil penyelidikan yang terungkap dalam video animasi reka adegan pembunuhan Yosua yang dirilis Polri.


Dalam video itu, Sambo memerintahkan Bharada E menembak.


Dalam video yang dilihat, Rabu (31/8), sebelum peristiwa penembakan, Ferdy Sambo mulanya bicara dengan Yosua. Sambo menyebut Yosua tega.


"Kamu tega sekali sama saya, kurang ajar sekali kamu sama saya," kata Ferdy Sambo dalam video animasi yang dirilis Polri.


Saat Sambo berbicara dengan Yosua, di sana ada Richard, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Setelah bicara dengan Yosua, Sambo kemudian memerintahkan Richard untuk menembak Yosua.


"17.12.00 WIB FS teriak kepada RE 'Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy, kau tembak," ujar Ferdy Sambo.


Setelah diteriaki Sambo, Richard kemudian menembak Yosua sebanyak tiga atau empat kali.


Salah satu titik yang ditembak adalah dada sebelah kanan dan di area wajah Yosua hingga Yosua jatuh telungkup di samping tangga depan gudang rumah Sambo.


Setelah Yosua terkapar, masih di waktu yang sama, Ferdy Sambo menembak Yosua. Dalam video itu terlihat Sambo menembak kepala bagian belakang Yosua.


Setelah itu, Sambo menembak ke arah tembok tangga dan lemari untuk mengelabui seolah-olah terjadi-menembak. Padahal peristiwa tembak-menembak itu tidak ada. (*)

close