TUTUP
Regional

Beda, Arema: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 182 Orang, Kapolri 125

Admin
02 October 2022, 8:39 PM WAT
Last Updated 2022-10-11T07:03:45Z

Korban sedang dievakuasi (Foto: AP)

JAKARTA - Data korban jiwa akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur ada perbedaan.


Akun Twitter resmi Arema Indonesia @AremaFC mengabarkan jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 182 orang.


"Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang. Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah #PrayForKanjuruhan," tulis akun tersebut, Ahad (2/10/2022) sore, 


Berbeda, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang sebanyak 125 orang.


Data terbaru ini telah terverifikasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Malang.


"Terverifikasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasi 129. Data terakhir berdasarkan pengecekan dan verifikasi dengan Dinkes jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," kata Listyo saat melakukan konferensi pers di Stadion Kanjuruhan Malang, dilansir detikJatim, Ahad malam.


Listyo juga menyampaikan pihaknya akan melakukan langkah lanjutan dengan tim DVI dan penyidik. 


Upaya yang tengah dilakukan saat ini yakni pengumpulan data dari TKP kejadian.


"Dan nanti hasilnya kami sampaikan ke masyarakat. Yang jelas, kami akan serius dan mengusut tuntas dan ke depan terkait proses penyelenggaran dan pengamanan," ujarnya.


Sebelumnya juga ada perbedaan data korban tragedi Kanjuruhan.


Wagub Jatim Emil Dardak menyampaikan ada 174 korban jiwa berdasarkan data BPBD Jatim. 


Kemudian Emil menyampaikan lagi data Dinkes Malang yang menyatakan korban jiwa sebanyak 131 orang. Perbedaan data korban itu disebut karena data ganda


Diberitakan, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam.


Hal itu dipicu kekalahan tuan rumah Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.


Data sebelumnya pada Ahad pukul 05.00 WIB, yang dilaporkan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, korban meninggal dunia akibat kerusuhan 127 orang, dua di antaranya anggota kepolisian.


"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota polri. Yang meninggal di stadion sebanyak 34 orang. Kemudian 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas polri dan selebihnya mobil pribadi. Sedangkan sebanyak 180 orang masih proses perawatan di rumah sakit," ujarnya. 


"Sementara Jumlah penonton sebanyak 40 ribuan orang dan tidak semuanya kecewa. Hanya sekitar 3 ribuan yang merasa kecewa atas kekalahan Areman FC dan mereka turun ke lapangan dan bikin rusuh. Kekecewaan itu setelah 23 tahun tidak pernah kalah di kandang," tambah Nico. 


Saat itu tim medis dibantu tim gabungan sudah melakukan upaya pertolongan terhadap korban yang ada di dalam stadion, serta mengevakuasi korban ke beberapa rumah sakit.


Nico menduga kuat salah satu penyebab jatuhnya korban lantaran kehabisan oksigen akibat berdesakan.


"Suporter keluar di satu titik. Kalau tak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," ungkap Nico. (*)

close