TUTUP
Lampung

Kebocoran Pipa Minyak Pertamina Cemari Pesisir Lampung Hilangkan Kepercayaan Masyarakat

Admin
22 September 2022, 3:13 PM WAT
Last Updated 2022-09-23T10:06:33Z
Limbah berwarna hitam yang mencemari Lampung Timur (Foto: Istimewa)

BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meminta peristiwa kebocoran pipa minyak bumi yang sempat terjadi di pesisir pantai agar tidak terulang kembali.

 

“Insiden kebocoran pipa minyak ini sudah terjadi dua kali yaitu pada 6 September 2021 dan 4 Juli 2022. Diharapkan ada komitmen bersama agar ini tidak terjadi lagi ke depannya,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, Kamis, 22 September 2022.

 

Dijelaskan, kejadian kebocoran pipa pertama kali pada 2021, sejumlah daerah yang terdampak yaitu Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, dan Pesisir Barat.


Sedangkan kejadian kebocoran pipa kedua yang terjadi pada tahun ini di pesisir pantai Kabupaten Lampung Timur.


“Apabila masih ada laporan ditemukannya sisa ceceran minyak bumi diharapkan untuk segera melakukan pembersihan,” kata Fahrizal, dilansir Medcom.

 

Dalam menanggulangi dampak dari tercemarnya lingkungan, selain melakukan pembersihan atas sisa ceceran minyak bumi, diharapkan pengamatan dan riset mendalam dapat dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terjadi dan mengurangi dampak pada lingkungan.

 

“Bisa jadi limbah yang kasat mata sudah dibersihkan, tetapi masih ada hal lain yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan, serta diharapkan pula segera merealisasikan penggantian pipa yang bocor untuk menjaga agar tidak insiden serupa," jelas Fahrizal.

 

Menurutnya, perlu pula dilakukan upaya kemitraan dan komunikasi dengan komponen terkait untuk mengembalikan kepercayaan publik.

 

“Infrastruktur ataupun manajemen harus diperbaiki kembali, bangun komunikasi dan kerja sama yang lebih efektif untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat," kata


Sedangkan untuk diskusi yang dilakukan menjadi upaya penanganan pencemaran lingkungan tersebut untuk mendapatkan solusi terbaik,” ujarnya.


Gubernur Minta Pertamina Tanggungjawab


Sebelumnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta PT. Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) bertanggungjawab membersihan pencemaran limbah yang terjadi di pesisir pantai Lampung Timur (Lamtim).


Dia akan mengirimkan surat kepada PT. PHE OSES untuk duduk bersama mencarikan solusi agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.


"Yang namanya limbah itu tidak boleh. Oleh karena nya akan kita cari siapa pelakunya, kalau seandainya terbukti Pertamina akan saya surati, jadi saya akan undang agar mereka bertanggungjawab. Tapi saya perlu bukti dulu apakah benar Pertamina," kata Arinal, Senin (18/7/2022).


Gubernur menegaskan persoalan limbah tersebut harus diselesaikan secepat mungkin, agar ekosistem yang ada di laut maupun di pesisir pantai tetap terjaga dengan baik.


"Nanti limbahnya akan kita selesaikan agar tidak terulang lagi ke depan dan ekosistem laut tetap terjaga dengan baik," tutur Arinal, dilansir Kupastuntas.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengungkapkan, pihaknya bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur telah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.


Emil menerangkan, sampai saat ini telah terkumpul 3.500 karung limbah yang selanjutnya akan dimusnahkan di Tanggerang dan akan dibawa oleh PT. Rahmad Rizki Abadi sebagai transporter.


"Memang masih ada limbah yang menempel di akar pohon atau rumput. Kita sudah minta untuk dibersihkan dan akan kita pantau terus prosesnya," terangnya.


Menurutnya, PT. PHE OSES mengungkapkan jika pada tahun 2023 mendatang akan melakukan pergantian terhadap pipa minyak dibawah laut yang sudah berusia tua.


"Pipa yang bocor sudah di tangani, mereka juga mengungkapkan nanti tahun depan akan menganti pipa baru, karena memang sudah 30 tahun tidak di ganti," pungkasnya. (*)

close