Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Istimewa) |
JAKARTA - Hacker Bjorka membuat heboh pengguna media sosial setelah membocorkan data pribadi yang disebut milik beberapa orang pejabat di Indonesia
Dalam data tersebut juga beredar narasi yang menyebut beberapa menteri belum menerima vaksin booster COVID-19 atau dosis ketiga.
Nama-nama menteri yang belum booster atau vaksin ketiga dalam data tersebut, di antaranya adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Menteri Kominfo Johnny G Plate.
Bahkan Ketua DPR RI, Puan Maharani juga disebut belum mendapatkan vaksin booster.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Mohammad Syahril data yang disebarkan Bjorka belum tentu benar dan akurat.
Pihaknya belum bisa berkomentar banyak soal data vaksinasi yang dibocorkan Bjorka.
"Kita masih menunggu penjelasan dari Kominfo dengan cyber-nya dengan Polri maupun BIN, kita tunggu dulu. Apa yang ditanyakan wartawan itu kita belum bisa komen, karena data yang dibuat (Bjorka) iya kalau betul, kalau nggak? Makanya saya nggak komentar," ujar Syahril ditemui detikcom, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).
Respons Epidemiolog soal Kebocoran Data Vaksinasi
Epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia mengklaim data vaksinasi yang dibocorkan Bjorka merupakan data lama yang belum diperbarui statusnya.
"Bocoran data tentang riwayat vaksinasi para pejabat menunjukkan data tersebut, lama yang belum ter-update. Ayo segera di-booster siapapun Anda, termasuk tokoh yang dianggap berpengaruh," tutur Pandu dalam akun Twitter pribadinya, dilansir detikcom atas izin yang bersangkutan, Selasa (13/9).
Setelah ditelusuri lebih lanjut melalui aplikasi PeduliLindungi berdasarkan data NIK yang beredar, salah satu menteri yang disebut belum vaksinasi dosis ketiga yakni Luhut, dinyatakan sudah melakukan vaksinasi COVID-19 booster.
Melalui penelusuran yang dilakukan, status warna di aplikasi PeduliLindungi Luhut berwarna hijau, artinya tak teridentifikasi positif COVID-19.
Ia terakhir melakukan tes COVID-19 pada tanggal 10 September 2022, berdasarkan keterangan PeduliLindungi yang diakse per Senin (12/9).
Temuan tersebut dikonfirmasi juga oleh juru bicara Kemenko Marinves Jodi Mahardi.
"Pak Menko sudah booster kok. Ada sertifikat vaksin ketiganya tertanggal 8 Januari 2022," terang dia, Senin.
Netizen juga menyebut nama menteri lain yakni Menteri Kominfo Johnny G Plate. Namun, detikcom tidak bisa mengakses keterangan status vaksinasi dan hasil tes COVID-19 yang bersangkutan secara manual di PeduliLindungi.
Pihak Kemenkes RI belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai temuan tersebut hingga alasan di balik pengecekan status vaksin bisa dilihat dengan mudah secara manual dengan memakai nomor NIK. (*)