TUTUP
Sport

Fuad Nurhadi, Pebulutangkis Kelahiran Lampung, Bawa Alan Budikusuma Juara Olimpiade Barcelona 1992

ADMIN
12 September 2022, 9:49 PM WAT
Last Updated 2022-09-15T17:04:25Z
Fuad Nurhadi (pakai topi), Pebulutangkis Kelahiran Lampung, Bawa Alan Budikusuma Juara Olimpiade Barcelona 1992 (Foto: AFP)

KISAH Fuad Nurhadi, pebulutangkis kelahiran Lampung yang pilih tinggalkan Indonesia demi jadi pelatih bulutangkis di China akan diulas dalam artikel ini.


Sekadar informasi, Fuad Nurhadi merupakan seorang pelatih bulu tangkis kelahiran Lampung yang lahir pada 13 Maret 1942.


Selain Fuad Nurhadi, ia pun dikenal dengan dua nama Tiongkok. Adapun dua nama China miliknya adalah Tong Sin Fu dan Tang Hsien Hsu.


Fuad Nurhadi memulai karirnya dari atlet bulutangkis junior. Saat memasuki kelas senior, ia bergabung dengan tim nasional China.


Fuad Nurhadi atau Tong Sin Fu pernah bermain pada ajang Ganefo (Games of The New Emerging Force) tahun 1963 dan 1966. Selain itu, ia juga berhasil meraih medali perunggu di Asian games 1974.


Bakat bulutangkis yang hebat membuat Fuad Nurhadi berhasil mendapatkan status sebagai juara nasional di China dari tahun 1965 sampai 1975.


Namun setelah itu, pemerintah China membuat sebuah kebijakan untuk membatasi gerakan atlet mereka.


Karier Fuad Nurhadi sempat tersendat karena hal itu, tapi semangatnya tetap membara.


Setelah pemerintah China membuka larangan tersebut, Fuad Nurhadi alis Tong Sin Fu kemudian mendapatkan julukan The Thing oleh media Eropa.


Selepas pensiun sebagai pelatih, Fuad memutuskan berkarier sebagai pelatih. Pada 1986, ia datang ke Indonesia dan melatih para pebulutangkis Tanah Air.


Fuad Nurhadi dianggap sebagai pencetak generasi emas pebulutangkis Indonesia. Selain Icuk Sugiarto, ia juga berhasil mengantarkan Alan Budikusuma, Chandra Wijaya, Ardy B. Wiranata dan Hariyanto Arbi menjadi pemain kelas dunia.


Berkat tangan dinginnya, ia berhasil mengantarkan Alan Budikusuma meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992. Ia juga berhasil mengantarkan tim Indonesia juara Piala Uber 1994 dan 1996.


Selama menjadi pelatih di Indonesia, Fuad Nurhadi berusaha untuk mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk untuk istri dan anaknya.


Namun sayangnya, usaha Fuad Nurhadi untuk mendapatkan kewarganegaraannya ditolak.


Fuad Nurhadi semakin sakit hati karena ia sudah berkontribusi untuk negara namun kewarganegaraannya masih saja ditolak.


Aparat pemerintahan bahkan menipunya untuk membayar uang sekira Rp30-50 juta agar permohonan kewarganegaraannya diterima.


Akibat penolakan tersebut, Fuad Nurhadi akhirnya memutuskan untuk angkat kaki dari Indonesia. 


Setelah menjadi WN China, ia kemudian menjadi pelatih bulutangkis di sana selama bertahun-tahun lamanya.


Sejak itu, ia berhasil mengantarkan China dalam mencetak pemain-pemain unggulan. Ia bahkan mampu mengantarkan China menjuarai Piala Thomas lima kali berturut-turut.


Prestasi bulutangkis China melesat. Sementara di lain hal, Indonesia mengalami kerugian karena kehilangan pria kelahiran Lampung yang berjasa besar bagi bulutangkis Indonesia. (*)


Sumber: Okezone

close