Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat (Foto: Istimewa) |
JAKARTA - Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mengaku tidak percaya dengan motif pembunuhan terhadap Brigadir J, yang disampaikan Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Pasalnya, jenderal bintang dua itu sebelumnya telah membuat skenario palsu penembakan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Menurut prediksi saya apapun alasan pak Ferdy Sambo itu sudah dalam tindakan bohong semualah. Yang pertama saja skenarionya bohong," kata Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, dilansir CNNIndonesia, Sabtu (13/8).
Samuel mengungkapkan skenario palsu yang dimaksud, seperti Sambo mencetuskan skenario cerita tembak-menembak antara Bharada E dan Brigadir J dan Brigadir J melepaskan tembakan pertama kali.
"Tembak menembak yang pertama kali menembak yang disampaikan tim yang datang ke sini anak kita," katanya.
Namun, setelah aktor utama kasus pembunuhan anaknya ditetapkan sebagai tersangka, skenario yang telah dirancang sedemikian rupa oleh Sambo pun buyar.
"Sesudah dapat tersangka baru, aktor dibalik kejadian ini semua bahwa aktor yang sudah di tahan di Mako Brimob, Kelapa Gading Pak Ferdy Sambo ini semua jadi buyar. Kembali ke skenario baru lagi nampaknya," ujar Samuel.
Oleh karena itu, pihak keluarga menyerahkan semuanya kepada tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo guna mengungkap kebenaran peristiwa penembakan Brigadir J.
Sebelumnya, Polri menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. Sambo diduga menyuruh Bharada E untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
Selain itu, Sambo pun diduga merancang semua kebohongan untuk menutupi pembunuhan yang terjadi di rumah dinasnya itu.
Ia dijerat dijerat Pasal 340 KUHP Subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. (*)