TUTUP
Hukum

ART-Sopir Putri Teriak Lihat Brigadir J Hendak Gendong Istri Sambo

Admin
23 August 2022, 8:27 PM WAT
Last Updated 2022-08-29T00:12:23Z
Foto Putri Candrawathi dan tiga ajudan beredar di internet. (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Polri telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.


Kelima orang itu adalah Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang merupakan istri dari Irjen Ferdy Sambo.


Meski sudah ada lima tersangka yang ditetapkan, hingga kini Polri belum mengungkap motif utama dari para tersangka tega menghabisi nyawa Brigadir J.


Hal ini yang hingga kini masih menjadi tanda tanya di masyarakat.


Meski demikian, ada dua peristiwa di Magelang yang diduga menjadi awal mula timbulnya niat Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.


Peristiwa yang di Magelang itu melibatkan istri dari Sambo, Putri Candrawathi dan Brigadir J.


Putri Candrawathi dijadikan sebagai tersangka karena diduga ikut terlibat dalam skenario pembunuhan Brigadir J yang diotaki suaminya.


Putri juga sempat melaporkan Brigadir J dalam kasus dugaan pelecehan. Kasus ini kemudian disetop oleh Polri.


Diduga laporan pelecehan ini hanya sebagai akal-akalan Ferdy Sambo Cs untuk menghalangi penyidikan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.


Selain itu, Irjen Ferdy Sambo dalam pengakuannya saat menjalani pemeriksaan, dia melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J karena adanya insiden yang dia sebut melukai harkat dan martabat keluarga di Magelang.


Namun tidak dijelaskan secara rinci perbuatan apa yang dimaksud Ferdy Sambo tersebut.


Timsus pun langsung bergerak ke Magelang untuk mendalami keterangan Ferdy Sambo. Penyidik memeriksa sejumlah bukti dan meminta keterangan dari para saksi.


Dua peristiwa di Magelang yang diduga menjadi awal mula niat Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J. Hal ini berdasarkan informasi yang dihimpun, dilansir dari detikcom pada Selasa (23/8/2022).


Dua kejadian di Magelang ini sama-sama bersumber dari keterangan Kuat Ma'ruf, sosok sipil yang sudah cukup lama menjadi ART sekaligus sopir di keluarga Ferdy Sambo.


Berikut dua peristiwa yang terjadi di Magelang itu:


Senin 4 Juli: Kuat Ma'ruf lihat Brigadir J hendak gendong Putri


Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, di ruang tengah rumah Ferdy Sambo, Brigadir J disebut hendak menggendong Istri dari Ferdy Sambo Putri Candrawathi.


Kala itu, Putri sedang beristirahat di sofa ruang tengah lantai 1 sambil menonton tv.


Brigadir J disebut tiba-tiba datang mendekati Putri dan berupaya membopong Putri yang sedang beristirahat sambil berkata 'jangan di sini dong'.


Peristiwa ini dilihat Kuat Ma'ruf, asisten rumah tangga yang sudah cukup lama ikut keluarga Irjen Sambo.


Kuat terkejut melihat peristiwa yang disaksikannya itu. Dia sampai berteriak dan meminta Brigadir J untuk tidak menggendong atasannya itu.


"Kamu siapa. Nggak ada yang boleh angkat-angkat Ibu".


Menurut pengakuannya di depan penyidik, Kuat Ma'ruf belum melaporkan peristiwa itu ke Ferdy Sambo.


Kamis 7 Juli: Brigadir J Tepergok di Kamar Putri


Peristiwa kedua masih terjadi di rumah Ferdy Sambo di Mertoyudan, Magelang, dan terjadi pada Kamis (7/7) sekitar sore hari.


Saat itu Kuat memergoki Brigadir J sedang berada di kamar Putri.


Kuat Ma'ruf pun melaporkan hal itu kepada Brigadir Ricky Rizal.


Ricky yang mendapatkan laporan langsung menyita pistol HS 9 dan senjata laras panjang milik Brigadir J.


Kuat diduga melaporkan kejadian ini ke Irjen Sambo, yang saat itu sudah berada di Jakarta.


Namun ada juga versi pengakuan lain yang menyebutkan bahwa Putri lah yang kemudian melapor ke suamiya itu.


Penyidik masih mendalami detail dan rangkaian kesesuaian kesaksian dalam dua peristiwa ini.


Yang jelas, apa yang terjadi sebenarnya antara Putri dan Brigadir J hanya diketahui oleh keduanya. (*)

close