![]() |
(foto: istimewa) |
LAMPUNG - Pengusaha kopi asal Portugis terpikat dengan kopi robusta Lampung yang memiliki cita rasa khas. Saat bertandang ke kantor AEKI Lampung pada akhir pekan lalu, pengusaha kopi asal Portugis mencicipi kopi robusta dari berbagai sentra perkebunan kopi di Lampung.
"Pengusaha
kopi asal Portugis yang dipimpin oleh Helena Pira menyatakan kopi
robusta Lampung memiliki cita rasa yang lezat, khas dan unik. Mereka
juga terkesan dengan cita rasa kopi luwak robusta asal Cukuh Balak
Kabupaten Tanggamus, yang tidak dimiliki oleh kopi sejenis dari beberapa
daerah di Tanah Air," ujar Ketua Renlitbang Asosiasi Eksportir dan
Industri Kopi Seluruh
Indonesia (AEKI) Lampung Muchtar Lutfie, Jumat (3/6/2016).
.
Dia mengatakan, cita rasa kopi robusta asal Lampung juga berbeda dengan daerah lain, seperti yang berasal Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun mereka mengaku sempat kecewa dengan trader di Tanah Air karena kualitas maupun cita rasa kopi yang dibeli berbeda-beda.
Rombongan pengusaha kopi Portugis itu menginginkan kualitas maupun cita rasa biji kopi konsisten atau tak berubah, sehingga diminati penikmat kopi asal negara itu.
.
Dia mengatakan, cita rasa kopi robusta asal Lampung juga berbeda dengan daerah lain, seperti yang berasal Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun mereka mengaku sempat kecewa dengan trader di Tanah Air karena kualitas maupun cita rasa kopi yang dibeli berbeda-beda.
Rombongan pengusaha kopi Portugis itu menginginkan kualitas maupun cita rasa biji kopi konsisten atau tak berubah, sehingga diminati penikmat kopi asal negara itu.
"Pengusaha
Portugis tersebut membuka peluang bisnis bagi petani maupun pengekspor
kopi di Provinsi Lampung. Portugis membutuhkan sebanyak 2.800 ton biji
kopi asal daerah ini per tahunnya. Peluang bisnis itu harus ditangkap
oleh petani maupun pengekspor kopi di Lampung," kata Muchtar.
Pengusaha kopi Portugis yang juga pengurus asosiasi kopi di negaranya itu sempat mengunjungi sentra perkebunan kopi di Lampung Barat, yakni di kawasan Fajar Bulan dan Way Tenong.
Pengusaha kopi Portugis yang juga pengurus asosiasi kopi di negaranya itu sempat mengunjungi sentra perkebunan kopi di Lampung Barat, yakni di kawasan Fajar Bulan dan Way Tenong.
Sunyoto
petani kopi asal Way Tenong Lampung Barat yang dikunjungi rombongan
pengusaha asal Portugis itu mengatakan, mereka mengingingkan biji kopi
dengan kualitas terbaik dan pengiriman barang dilakukan dengan
kontinyu.
"Kami
bisa memenuhi permintaan mereka, tapi prosedurnya seperti apa karena
kami belum berpengalaman untuk mengekspor kopi sendiri," katanya,
seperti dilansir Republika.
Petani kopi di Lampung Barat, lanjutnya, mengharapkan peran pemerintah daerah untuk menjadi bapak angkat menindaklanjuti kemungkinan bisnis komoditas tersebut.
Petani kopi di Lampung Barat, lanjutnya, mengharapkan peran pemerintah daerah untuk menjadi bapak angkat menindaklanjuti kemungkinan bisnis komoditas tersebut.
Sebelumnya,
rombongan pengusaha kopi asal Portugis itu, juga bertemu dengan
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo di Bandar Lampung. Pertemuan tersebut
merupakan penjajakan sekaligus untuk membuka peluang kerja sama terutama
di bidang kopi.
Masyarakat Portugis terkenal sebagai peminum atau penikmat kopi nomor empat besar di Uni Eropa. Sehingga peluang penjajakan kerja sama Lampung dengan pengusaha Portugis perlu dikembangkan khususnya untuk komoditas kopi Lampung. (*)
Masyarakat Portugis terkenal sebagai peminum atau penikmat kopi nomor empat besar di Uni Eropa. Sehingga peluang penjajakan kerja sama Lampung dengan pengusaha Portugis perlu dikembangkan khususnya untuk komoditas kopi Lampung. (*)