![]() |
Pembangunan tol Sumatera di Lampung (ist) |
LAMPUNG - Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera menjadi salah satu proyek pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang mendapat perhatian Pemerintah.
Mega proyek ini masuk adalam 30 proyek infrastruktur prioritas yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung pembangunan sekaligus menjadi senjata untuk menghalau dampai perlambatan ekonomi dunia.
Dari 8 ruas tol yang masuk dalam program prioritas tersebut, salah satu yang diseriusi adalah Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi besar. Jalan tol ini menjadi pintu masuk pertama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa yang terangkum dalam paket program Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang- Tanjung Apiapi (MBBPT).
"Bakauheni-Terbanggi besar dari 138 km, sudah 1% terbangun," ujar Kepala Sub Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jenderal Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Kementerian PUPR Hari Suko, seperti dilansir Detik, Jumat (19/2/2016).
Jalan tol Bakauheni-Terbanggi besar sendiri terbagi dalam 3 seksi pekerjaan yang proses pembangunannya dilakukan secara simultan tanpa menungu pembebasan lahan selesai 100% secara keseluruhan.
Pada Seksi I sepanjang 38,07 km dari Bakauheni-Babatan, progres fisik pembangunan telah mencapai 1,24%. Lalu pada Seksi II sepanjang 59,2 km dari Babatan-Tegineneng telah mencapai 3,6%. Terakhir pada Seksi III sepanjang 43,135 km dari Tegineneng-Terbanggi Besar, prosesnya masih menunggu kesiapan lahan.
"Bila ditotal dari 138 km, yang sudah terbangun mencapai 7,8 km," ujar Hari.
Proses pembangunan sendiri ditargetkan selesai secara bertahap pada Tahun 2018 dan 2019. "Kalau dilihat secara persentase memang kecil. Tapi ini sudah sangat luar biasa karena kan ini sudah bertahun-tahun nggak jalan pekerjaannya. Baru tahun ini bisa jalan. Kami akan terus melakukan percepatan. Dari sisi pemerintah kami sedang memperkuat kesiapan dana untuk lahan. Diharapkan target 2019 bisa tersambung total bisa kita capai," pungkas dia.
Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar 138 km merupakan proyek prioritas yang bakal mendapat pengawalan dari Pemerintah baik secara regulasi maupun angaran.
Sebagai pelaksana, ditunjuk PT Hutama Karya sebagai Perusahaan Konstruksi Pelat Merah yang 100% sahamnya dikuasai Pemerintah untuk melakukan pembangunan.
Pekan lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi sendiri Proyek Jalan Tol ini untuk memastikan perkembangan pembangunan berjalan sesuai target berkal yang ditetapkan.
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera menjadi salah satu proyek pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang mendapat perhatian Pemerintah.
Mega Proyek ini masuk dalam 30 proyek infrastruktur prioritas yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung pembangunan sekaligus menjadi senjata untuk menghalau dampai perlambatan ekonomi dunia.
Dari 8 ruas tol yang masuk dalam program prioritas tersebut, salah satu yang diseriusi adalah Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi besar. Jalan tol ini menjadi pintu masuk pertama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa yang terangkum dalam paket program Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang- Tanjung Apiapi (MBBPT).
"Bakauheni-Terbanggi besar dari 138 km, sudah 1% terbangun," ujar Kepala Sub Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jenderal Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Kementerian PUPR Hari Suko, akhir pekan lalu.
Jalan tol Bakauheni-Terbanggi besar sendiri terbagi dalam 3 seksi pekerjaan yang proses pembangunannya dilakukan secara simultan tanpa menungu pembebasan lahan selesai 100% secara keseluruhan.
Pada Seksi I sepanjang 38,07 km dari Bakauheni-Babatan, progres fisik pembangunan telah mencapai 1,24%. Lalu pada Seksi II sepanjang 59,2 km dari Babatan-Tegineneng telah mencapai 3,6%. Terakhir pada Seksi III sepanjang 43,135 km dari Tegineneng-Terbanggi Besar, prosesnya masih menunggu kesiapan lahan.
"Bila ditotal dari 138 km, yang sudah terbangun mencapai 7,8 km," ujar Hari.
Proses pembangunan sendiri ditargetkan selesai secara bertahap pada Tahun 2018 dan 2019.
Mega proyek ini masuk adalam 30 proyek infrastruktur prioritas yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung pembangunan sekaligus menjadi senjata untuk menghalau dampai perlambatan ekonomi dunia.
Dari 8 ruas tol yang masuk dalam program prioritas tersebut, salah satu yang diseriusi adalah Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi besar. Jalan tol ini menjadi pintu masuk pertama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa yang terangkum dalam paket program Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang- Tanjung Apiapi (MBBPT).
"Bakauheni-Terbanggi besar dari 138 km, sudah 1% terbangun," ujar Kepala Sub Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jenderal Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Kementerian PUPR Hari Suko, seperti dilansir Detik, Jumat (19/2/2016).
Jalan tol Bakauheni-Terbanggi besar sendiri terbagi dalam 3 seksi pekerjaan yang proses pembangunannya dilakukan secara simultan tanpa menungu pembebasan lahan selesai 100% secara keseluruhan.
Pada Seksi I sepanjang 38,07 km dari Bakauheni-Babatan, progres fisik pembangunan telah mencapai 1,24%. Lalu pada Seksi II sepanjang 59,2 km dari Babatan-Tegineneng telah mencapai 3,6%. Terakhir pada Seksi III sepanjang 43,135 km dari Tegineneng-Terbanggi Besar, prosesnya masih menunggu kesiapan lahan.
"Bila ditotal dari 138 km, yang sudah terbangun mencapai 7,8 km," ujar Hari.
Proses pembangunan sendiri ditargetkan selesai secara bertahap pada Tahun 2018 dan 2019. "Kalau dilihat secara persentase memang kecil. Tapi ini sudah sangat luar biasa karena kan ini sudah bertahun-tahun nggak jalan pekerjaannya. Baru tahun ini bisa jalan. Kami akan terus melakukan percepatan. Dari sisi pemerintah kami sedang memperkuat kesiapan dana untuk lahan. Diharapkan target 2019 bisa tersambung total bisa kita capai," pungkas dia.
Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar 138 km merupakan proyek prioritas yang bakal mendapat pengawalan dari Pemerintah baik secara regulasi maupun angaran.
Sebagai pelaksana, ditunjuk PT Hutama Karya sebagai Perusahaan Konstruksi Pelat Merah yang 100% sahamnya dikuasai Pemerintah untuk melakukan pembangunan.
Pekan lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi sendiri Proyek Jalan Tol ini untuk memastikan perkembangan pembangunan berjalan sesuai target berkal yang ditetapkan.
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera menjadi salah satu proyek pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang mendapat perhatian Pemerintah.
Mega Proyek ini masuk dalam 30 proyek infrastruktur prioritas yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung pembangunan sekaligus menjadi senjata untuk menghalau dampai perlambatan ekonomi dunia.
Dari 8 ruas tol yang masuk dalam program prioritas tersebut, salah satu yang diseriusi adalah Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi besar. Jalan tol ini menjadi pintu masuk pertama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa yang terangkum dalam paket program Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang- Tanjung Apiapi (MBBPT).
"Bakauheni-Terbanggi besar dari 138 km, sudah 1% terbangun," ujar Kepala Sub Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jenderal Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Kementerian PUPR Hari Suko, akhir pekan lalu.
Jalan tol Bakauheni-Terbanggi besar sendiri terbagi dalam 3 seksi pekerjaan yang proses pembangunannya dilakukan secara simultan tanpa menungu pembebasan lahan selesai 100% secara keseluruhan.
Pada Seksi I sepanjang 38,07 km dari Bakauheni-Babatan, progres fisik pembangunan telah mencapai 1,24%. Lalu pada Seksi II sepanjang 59,2 km dari Babatan-Tegineneng telah mencapai 3,6%. Terakhir pada Seksi III sepanjang 43,135 km dari Tegineneng-Terbanggi Besar, prosesnya masih menunggu kesiapan lahan.
"Bila ditotal dari 138 km, yang sudah terbangun mencapai 7,8 km," ujar Hari.
Proses pembangunan sendiri ditargetkan selesai secara bertahap pada Tahun 2018 dan 2019.
"Kalau dilihat secara persentase memang kecil. Tapi ini sudah sangat luar biasa karena kan ini sudah bertahun-tahun nggak jalan pekerjaannya. Baru tahun ini bisa jalan. Kami akan terus melakukan percepatan. Dari sisi pemerintah kami sedang memperkuat kesiapan dana untuk lahan. Diharapkan target 2019 bisa tersambung total bisa kita capai," pungkas dia.
Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar 138 km merupakan proyek prioritas yang bakal mendapat pengawalan dari Pemerintah baik secara regulasi maupun anggaran. (*)
Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar 138 km merupakan proyek prioritas yang bakal mendapat pengawalan dari Pemerintah baik secara regulasi maupun anggaran. (*)