TUTUP
Lampung

Mahasiswa Universitas Lampung Tolak Keberadaan LGBT di Kampusnya

03 December 2015, 12:14 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:17:23Z
(foto: RRI)

LAMPUNG - Dengan membawa poster dan spanduk yang berisikan penolakan Gerakan Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) melakukan long march ke setiap fakultas di kampus tersebut.

Dari pantauan Kamis pagi (3/12/2015), dalam long march tersebut, para koordinator aksi secara bergantian terus melakukan orasi penolakan gerakan LGBT. Aksi itu sendiri dipicu dengan adanya isu yang menyebutkan bahwa kampus Universitas Lampung akan menjadi tuan rumah perayaan Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).

Ketika melakukan orasi di halaman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), wakil Presiden BEM Universitas Lampung, Deni Yuniardi menyatakan dengan adanya isu tersebut nama Universitas Lampung telah tercoreng.

Untuk itu Deni menegaskan, segenap civitas akademik universitas menolak dengan tegas isu tersebut, dan mengecam kebijakan yang melegalkan adanya kaum Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender.

"Saya mendengar pro kontra bahwa gerakan yang mengarah kepada pergerakan LGBT itu ada di Unila. Jadi secara tegas BEM Universitas Lampung menolak LGBT," tegasnya, seperti dilansir laman RRI.

Di tempat yang sama Wakil Dekan bidang kemahasiswaan Fisip Universitas Lampung, Pairulsyah menyatakan isu yang menyebutkan bahwa kampus tersebut akan menjadi tuan rumah seminar LGBT tersebut tidak benar. 

Bahkan Pairulsyah menegaskan, dirinya dan segenap civitas akademik Universitas Lampung menolak keberadaan LGBT. (*)
close