![]() |
| (foto: tribunlampung) |
LAMPUNG - Selama tahun 2015 ini, pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung beserta jajaran di tingkat kejaksaan negeri (kejari) menyelidiki 41 kasus korupsi. Dari 41 kasus yang diselidiki, 25 kasus sudah masuk dalam tahap penyidikan.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung Suyadi mengatakan, beberapa kasus yang masuk dalam penyidikan adalah kasus land clearing Bandara Radin Inten II dan kasus korupsi puskemas keliling.
Menurut dia, lembaga yang paling banyak melakukan penyelidikan kasus korupsi di tahun 2015 ini adalah Kejaksaan Tinggi Lampung, yang menyelidiki 11 kasus korupsi. Tiga kasus diantaranya masuk tahap penyidikan.
“Selama tahun 2015 ini, pihak kejaksaan juga sudah melakukan penuntutan sebanyak 31 kasus,” ujar Suyadi dalam konferensi persnya, Kamis (10/12/2015).
Dijelaskan, selama penanganan kasus korupsi di tahun 2015 ini, Kejati Lampung beserta jajaran di tingkat kejari mampu menyelamatkan uang negara sebesar Rp 5.432.227.717
Suyadi mengatakan, uang negara itu merupakan pengembalian kerugian negara oleh para tersangka maupun terdakwa korupsi, yang kasusnya ditangani aparat kejaksaan, seperti dilansir Tribunlampung.
Berikut rincian pengembalian kerugian keuangan negara:
1. Kejati Lampung Rp 1.987.791.136
2. Kejari Bandar Lampung Rp 708.386.557
3. Kejari Kalianda Rp 666.870.776
4. Kejari Metro Rp 180.000.000
5. Kejari Kotabumi Rp 626.906.539
6. Kejari Liwa Rp 50.000.000
7. Kejari Menggala Rp 119.434.910
8. Kejari Kota Agung Rp –
9. Kejari Sukadana Rp 150.000.000
10. Kejari Gunung Sugih Rp 710.962.529
11. Kejari Blambangan Umpu Rp 275.256.470
12. Cabjari Panjang Rp –
13. Cabjari Pringsewu Rp 30.000.000
14. Cabjari Talang Padang Rp 106.618.800
15. Cabjari Krui Rp -
(*/fik)

