TUTUP
Pendidikan

Termasuk Universitas Lampung, 17 Fakultas Buka Spesialis Dokter Layanan Primer

19 November 2015, 6:49 AM WAT
Last Updated 2015-11-18T23:49:48Z
Wali Kota Metro menerima peserta didik Kepaniteraan Klinik Dokter Muda Fakultas Kedokteran Unila, Senin (10/8/2015)

SABURAI LAMPUNG - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ratna Sitompul mengatakan dalam waktu dekat, Indonesia akan membuka pendidikan dokter spesialis baru.

“Fakultas kedokteran UI dan 16 Fakultas lain akan membuka Dokter Spesialis Layanan Primer di kampus kami,” kata Ratna dalam acara ‘Dokter Spesialis Layanan Primer: Mengapa Harus Ada di Indonesia’ di FK UI Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Ratna mengatakan pendidikan dokter spesialis layanan primer sangat diperlukan untuk menguatkan layanan primer Indonesia. Ditambah lagi, saat ini dokter layanan primer sangat dibutuhkan dalam menjalani program Jaminan Kesehatan Nasional yang sudah dua tahun berjalan di Indonesia.

“Dokter spesialis layanan primer ini sudah ada di negara maju, Indonesia saja yang sedikit ketinggalan,” kata Ratna, seperti dilansir Tempo.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Layanan Primer Indonesia Dhanasari V. Trisna Sanyoto menyebutkan ketujuh belas kampus yang ikut andil dalam membuka pendidikan spesialis dokter layanan primer. 


Para Fakultas Kedokteran di tingkat pendidikan tinggi itu adalah Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Lampung, Universitas Indonesia, Universitas Tarumanagara, Universitas Atmajaya, Universitas Padjajaran dan Universitas Diponegoro.

Kemudian, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Hasanudin, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Yarsi, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dhanasari mengatakan pendidikan spesialis ini adalah pendidikan pilihan yang boleh diambil oleh para dokter yang sudah menyelesaikan internshipnya. Sarjana dari Fakultas Kedokteran yang baru menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter umum bisa kembali belajar dengan tambahan 2-3 tahun di pendidikan spesialis ini.

Pendidikan ini pun bisa diambil oleh para dokter umum yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun. 

“Mereka yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun, bila belajar mengambil pendidikan ini dengan hanya 6 bulan saja,” katanya. Menurutnya, pengalaman para dokter umum itu bisa menunjang ilmu di pelayanan primer itu.

Dhanasari mengatakan pembukaan pendidikan dokter spesialis ini baru akan terjadi pada semester ganjil pada 2016

“Artinya itu pertengahan tahun depan, kami terus lakukan persiapan menjelang itu,” katanya.

Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Pelayanan, Akmal Taher mengatakan pihaknya sangat mendukung adanya pembukaan studi spesialis baru itu. Ia mengatakan peningkatan kompetensi dokter itu bisa berefek pada peningkatakan pelayanan dokter kepada para pasiennya.

Alasan lain, meningkatnya kompetensi dokter di tingkat primer dengan adanya tambahan studi itu diharapkan bisa mengurangi masyarakat untuk menggunakan pelayanan sekunder. 

“Hal ini bisa menguntungkan bagi negara yang selama ini defisit akibat terlalu banyaknya masyarakat yang langsung ambil layanan sekunder dan enggan pergi ke layanan primer seperti puskesmas," ujar Akmal. (*)
close