TUTUP
Lampung

Mensos: Lampung Peringkat Tiga Kasus Inses di Indonesia

Admin
25 November 2015, 2:08 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:17:23Z
(ilustrasi/ist)

LAMPUNG - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kemiskinan menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kasus inses. Ini diamatinya, terutama di lingkungan keluarga miskin yang tinggal di rumah tidak layak huni.

"Kasus inses ini seperti gunung es. Kasus inses itu terlapokan setelah cukup lama terjadi. Dan, kasus-kasus inses terjadi pada keluarga sangat miskin yang tinggal di rutilahu (rumah tidak layak huni)," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama itu di Bandar Lampung, Selasa (24/11/2015).

"Keluarga miskin yang tinggal di rumah sepetak dengan sembilan sampai 12 anak sangat berisiko terjadi kasus inses," ujar Khofifah.

Ia menyebutkan, provinsi Lampung menduduki peringkat tiga besar kasus inses di Indonesia.

"Di Lampung ada anak diinses sejak kelas II SD. Dia sembilan bersaudara. Dua adik perempuannya juga diinses bapaknya," katanya di sela-sela kunjungan kerja di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Mesuji itu, seperti dilansir Sinarharapan.

Korban ketiga yang merupakan anak ketiga dari pelaku, ungkap Khofifah, melaporkan ulah bejat bapaknya itu kepada polisi. Namun, korban harus menanggung risiko tidak pulang karena takut dihajar bapaknya.

Salah satu cara mengurangi kesenjangan sosial itu, jelas Khofifah, adalah dengan merealisasikan Program Keluarga Harapan (PKH) yang tentunya harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.

"Per September 2015, angka kemiskinan di Indonesia bertambah 0,86 juta. Tahun depan kami harus menyampaikan laporan SDG's (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) untuk mengakhiri kemiskinan dan kelaparan serta merevitalisasi kemitraan global," ujarnya.

Selama periode 2015-2019, Kemensos menargetkan 2.000 desa menjadi desa sejahtera mandiri. (*)
close