![]() |
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung. (foto: ist) |
SABURAI LAMPUNG – Sudah lebih dari tiga pekan, pemadaman listrik secara mendadak menjadi topik utama di Kabupaten OKU dan OKU Timur. Dari sisi pelanggan, masyarakat mengeluh jika PLN telah melakukan kecurangan dalam penyaluran listrik ke masyarakat. Apalagi pemadaman listrik kerap terjadi tanpa pemberitahuan.
Di Kabupaten OKU, keresahan masyarakat mendapat dukungan dari Bupati OKU dan Anggota DPRD OKU. Pemadaman listrik yang tidak terjadwal bahkan tanpa ada kordinasi sebelumnya, membuat Bupati OKU H Maulan Aklil SIP MSi (Gradag) mendadak mendatangi kantor PLN Baturaja Senin siang (16/11/2015). Namun kepala Rayon sedang tidak berada di tempat .
Bupati Molen mengaku terpaksa datang ke kantor PLN karena setiap hari menerima desakan dari masyarakat melalui telpon dan SMS agar melakukan perbaikan sistem kelistrikan di Kabupaten OKU.
Ia sendiri mengaku, selaku Penjabat Bupati OKU tidak pernah diajak komunikasi oleh PLN Rayon Baturaja sehingga praktis tak mengetahui penyebab pemadaman listrik.
“Ketika ditanya oleh masyarakat penyakit apa yang menyebabkan PLN sering ‘mati’, saya tidak bisa menjawab karena saya tidak paham persoalannya,” tegas Molen, seperti dilansir dari Lensaberitasumsel pada Rabu (18/11/2015).
Bahkan saking seringnya terjadi pemadaman listrik, beberapa fraksi di DPRD OKU sepakat untuk mengangkat isu ini dalam pandangan rapat paripurna. Demikian ditegaskan oleh anggota Komisi I DPRD OKU Yudi Purnanugraha SH.
Pemadaman listrik di Kabupaten OKU, kata Yudi, sudah akumulasi dan masuk kategori stadium empat. Sebab, jika lebih jauh lagi dicari tahu, di kecamatan lain di Kabupaten OKU, pemadaman listrik seperti sudah jadi jadwal rutin.
“Seperti di Kecamatan Lubuk Batang, Lubuk Raja, Sinar Peninjauan dan Kecamatan Peninjauan. Pelayanan PLN jauh dari istilah baik, justru di sana sudah tidak nyaman lagi,” ketusnya.
Makanya dengan kondisi yang demikian (seringnya listrik padam), beberapa Fraksi DPRD OKU yakni Fraksi Golkar, Demokrat dan Fraksi PKB bersepakat akan mempertanyakan kembali hal itu, dalam pemandangan umum fraksi di Paripurna membahas APBD 2016, berlangsung semalam.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari masing-masing perwakilan PT.PLN di dua kabupaten yakni Kota Baturaja dan Kota Martapura, meski sama-sama menyebut pembangkit Listrik dari Provinsi Lampung, dua alasan berbeda dikemukakan sebagai penyebab terjadinya pemadaman listrik ke rumah tangga di Kabupaten OKU dan OKU Timur.
Supervisor Teknis PT.PLN Baturaja, Hermawan, saat menyambut kedatangan Bupati OKU menjelaskan adanya pemadaman listrik di Kabupaten OKU karena ada kerusakan pembangkit listrik di Tarahan dan Sebalang, Provinsi Lampung.
"Pemadaman bergilir ini terpaksa dilakukan oleh PLN karena sistem kelistrikan pada PLTA Sebalang dan PLTU Tarahan, Provinsi Lampung terganggu akibat kekeringan air dampak musim kemarau. Saat ini PLN kehilangan pasokan listrik sebanyak 370 Mega Watt setelah mesinnya tidak beroperasi, ini penyebabnya,” urai Hermawan.
Sementara itu, Kepala PLN WS2JB Rayon Martapura, OKU Timur, Reza Eka Putra, mengatakan jika pemadaman listrik terjadi karena saat ini terjadi defisit daya dan ngedropnya tegangan.
Reza berkilah jika sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjadi pemadaman di wilayah OKU Timur, namun kondisi tersebut yang menuntut mereka harus melakukan pemadaman.
“Ya sekarang memang defisit daya dari Lampung. Untuk OKU Timur suplainya dari Lampung sehingga jika di Lampung defisit akan berpengaruh di tempat kita,” jelasnya. (*)