TUTUP
LampungSeni Budaya

Lampung Memukau, Mendikbud Buka Temu Zapin Nusantara 2015

Admin
29 November 2015, 1:33 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:17:23Z
Penampilan Sanggar Angon Saka dari Lampung di Temu Zapin Nusantara 2015 di Jakarta. (ist)

SABURAI LAMPUNG - Sanggar Angon Saka dari Lampung tampil memukau dalam pentas Tari Zapin pada 'Temu Zapin Nusantara 2015' yang ditaja di Plasa Insan Berprestasi, Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, Sabtu (28/11/2015).

Mengusung Tari Bedana Tradisi dengan didukung para penari, Hanafiah, Selamat, Hazanul, Andi Wijaya, Wahyudi dan Jauhari.Saputra, Sanggar Angon Saka dari Lampung tampil di urutan ketujuh.

Pengrawit musik untuk gambus dimainkan Syahroni sekaligus vokalis, biola dimainkan Ibrohim, dan penabuh ketipung  dipandegani oleh Syarifuddin, Chandra Adhitya, Yudha Adhitya dan Bangkit Sudrajat. 

Sedangkan untuk olah artistik pementasan digarap oleh Syafril 'Rajo Cetik' Yamin. Sanggar Angon Saka Syarifudin  menampilkan Tari Bedana Tradisi, Bedana Arab 1, bedana Arab2, bedana Surabaya 1, Bedana Surabaya 2 dan Bedana Sara.

"Dengan digelarnya Temu Zapin Nusantara ini, kita bersama menorehkan kembali perjalanan Zapin di kancah budaya nasional, setelah hampir 30 tahunan. Diharapkan dengan gelaran ini kita memiliki perasaan ke-Indonesian yang lebih kuat dan menghargai kebhinekaan," ujar Menteri Anis, seperti dalam keterangan tertulis yang dikirm ke Saburai, Minggu (29/11/2015).

Dengan variasi gerak yang tinggi, lanjut dia, Zapin ada di mana saja dan ekspresinya berbeda-beda. Untuk itulah, tema 'Zapin Merajut Jejak Kebudayaan Nusantara' disematkan dalam kegiatan ini. Even ini juga untuk mengingatkan kembali tentang eksistensi tari Zapin. 

"Dulu tari Zapin sering dipentaskan dalam acara kegiatan. Berikan panggung kepada tari Zapin. Jadikan Zapin salah satu ikon nasional,” tukas Menteri Anis.

Ditambahkannya, tari Zapin menunjukkan kerjasama, bukan kerja soliter, tetapi kerja bersama-sama alias gotong-royong. 

“Setelah hampir 30 tahunan tak tersentuh. Mari kita galakkan kembali,” ajak Menteri Anis kepada peserta Temu Zapin Nusantara.

Mendikbud Anis Baswedan (tengah) didampingi Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan (kiri) dan Direktur Kesenian dan Film Endang Cat membuka Temu Zapin Nusantara 2015. (ist)

Sementara, Direktur Jendral Kebudayaan Prof. Dr. Kacung Marijan mengatakan, pada gelaran pentas ini diikuti 15 sanggar kesenian dari 14 provinsi yang tampil mengusung tari Zapin dari daerahnya. 

“Tari pergaulan muda-mudi ini menyebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan diberbagai daerah lainnya, yang memadukan dua hal sekaligus yaitu estetika dan etika,” ujarnya.  

Lebih lanjut dikatakan Kacung, Temu Zapin Nusantara ini merupakan pertemuan kembali setelah hampir 30 tahun lalu even serupa digelar. 

“Mudah-mudahan tahun depan 34 provinsi akan tampil mementaskan Zapin dari daerahnya dengan variasi geraknya masing-masing,” imbuh Kacung.

Diharapkan ke depan, Zapin dapat berkembang dan bisa diperkenalkan ke mancanegara sebagai salah satu salah satu ikon tari Indonesia.

Pada Minggu (29/11) akan digelar sarasehan dan workshop yang diikuti para pengamat dan pakar musik, tari dan pendidikan, diantaranya Rizaldi Siagian, Tom Ibnur, Maria Darmaningtyas, Eri Mefri, Yose Rizal dan Firdaus Fran Sartono. 

Dalam kegiatan yang akan diikuti utusan 34 provinsi dan juga utusan luar negeri seperti dari Singapura, Malaysia dan Filipina, akan dipandu Sulistio Tirto Kusumo. (ruslan)
close