![]() |
Edward Syah Pernong. (ist) |
LAMPUNG – Polda Lampung mengintensifkan penyebaran tim intelijen, untuk memantau dan mengantisipasi keberadaan warga yang menjadi simpatisan atau pengikut kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di daerahnya.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran untuk upaya pencegahan serta pemberantasan kemungkinan adanya kelompok radikal itu di Lampung,” kata Kapolda Lampung, Brigjen Edward Syah Pernong saat dihubungi dari Bandar Lampung, Sabtu (28/11/2015).
Menurut dia, selain menyebar intelijen, pihaknya juga mengintensifkan Babinkamtibmas di setiap desa maupun kelurahan untuk memantau pergerakan tersebut.
“Langkah-langkah ini dilakukan untuk lebih cepat kami mendapatkan informasi terkait pergerakan yang dapat meresahkan warga tersebut,” kata Edward.
Kapolda menjelaskan, penyebaran intelijen itu juga dimaksudkan agar pihaknya segera dapat melacak kemungkinan keberadaan pengikut maupun simpatisan paham radikal itu di Provinsi Lampung.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak lain seperti pusat-pusat transportasi penerbangan, pelabuhan dan kereta api sebagai antisipasi keluar-masuk mereka, seperti dilansir Kriminalitas.
“Antisipasi bukan hanya sebatas koordinasi, melainkan pengerahan aparat yang khusus untuk menangani teror sudah kami lakukan sebagai upaya serius menghadapi permasalahan tersebut,” jelas Edward.
Terkait keberadaan senjata ilegal yang diduga masih banyak beredar di daerah ini, ia juga menegaskan, akan lebih intensif dalam pencegahan peredaraannya, bahkan beberapa kali perajin senjata api ilegal itu telah ditangkap.
“Sudah beberapa orang pelaku yang ditangkap, dan senjata api ilegal yang disita serta dimusnahkan sekitar ribuan pucuk. Terakhir, terdata 900 pucuk senjata api ilegal baik laras panjang atau pun pendek telah diamankan,” imbuh Edward.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan menegaskan, pihaknya meyakini penyebaran paham ISIS telah meluas ke lima provinsi di Indonesia, di antaranya Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Jawa Timur, dan Lampung. (*)