![]() |
| (ilustrasi/ist) |
LAMPUNG - Untuk
meningkatkan serapan beras miskin (raskin) Bulog Lampung akan
berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi kelangkaan beras dan masyarakat dengan mudah mendapatkan
beras.
"Kita
berkoordinasi dengan Pemprov Lampung dan pemkab/pemkot di daerah ini
untuk meningkatkan serapan raskin periode Oktober-Desember 2015 terutama
raskin ke-13 dan ke-14," kata Kepala Bulog Divisi Regional Lampung
Didin Syamsudin, di Bandar Lampung, Jumat (9/10/2015).
Ia
menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Pemprov Lampung
mengingat masih rendahnya serapan raskin periode Januari-September 2015.
Serapan beras raskin Januari-Oktober 2015 baru tercapai 75 ribu ton
dari alokasi 86 ribu ton untuk 15 kabupaten dan kota.
Berdasarkan
data yang dimiliki Bulog Divisi Regional Lampung, sebanyak 11 ribu ton
raskin Januari-Oktober 2015 tidak terserap. Sedangkan jatah raskin untuk
periode yang sama di 15 kabupaten dan kota di Lampung sebanyak 86 ribu
ton, namun serapannya baru 75 ribu ton, seperti dilansir Metrotvnews.
"Lemahnya
pendataan jumlah rumah tangga miskin menjadi salah satu penyebab
rendahnya serapan raskin. Alokasi raskin di Lampung diberikan kepada 573
ribu rumah tangga miskin dengan besaran 15 kilogram per rumah tangga
per bulan," ujar Didin.
Untuk
menebus raskin di Lampung, setiap rumah tangga yang terdaftar harus
membayar sebesar Rp1.600 per kilogram atau sebesar Rp24 ribu per paket.
Alokasi raskin per rumah tangga miskin diberikan selama 12 bulan. (*)


