![]() |
| Rini Sugianto. (ist) |
LAMPUNG ONLINE - Berawal
dari hobi terhadap animasi membuat gadis (Muli, bahasa Lampung) asal
Lampung, Rini Sugianto terkenal sebagai animator kelas dunia. Padahal
saat kuliah di Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung tahun 2001, dia
mengambil jurusan arsitektur.
Rini
Sugianto merupakan salah satu animator Indonesia yang sukses menembus
level dunia. Dia terlibat dalam pembuatan animasi yang cukup bergengsi,
"The Adventures of Tintin" karya Steven Spielberg.
Usai
jadi pembicara dalam kegiatan Baros International Animation Festival
(BIAF) 2015 di Area Simply Valore Hotel Baros Cimahi, Kamis (8/10/2015),
wartawan berkesempatan mewawancarai wanita kelahiran Lampung, 3 Januari
1980 ini.
Rini
menuturkan, dia menyukai animasi bukan karena ada turunan. Buktinya
saat kuliah dia malah mengambil jurusan arsitektur. Namun karena dia
sangat menyukai animasi dan ingin mengembangkan kemampuannya, selepas
lulus S1 dia melanjutkan pendidikannya di S2 dari Academy of Arts di San
Fransisco, California.
"Saat
tertarik menjadi character animator, orangtua sempat bertanya-tanya
karena mereka belum mengerti apa itu animasi. Apalagi di Indonesia belum
begitu booming seperti di negara lain," ujarnya.
Menurut
Rini, dia melanjutkan S2 di Academy of Art University di San francisco,
Amerika Serikat karena di Indonesia masih belum ada sekolah yang fokus
ke animasi.
"Ketika
kuliah di arsitek sering bikin 3D seperti membuat contoh bangunan. Tapi
saya lebih tertarik di komputer daripada turun ke lapangan. Saya
keterusan suka pada gambar gerak hingga melanjutkan kuliah di Amerika
khusus di bidang animasi," ujarnya, seperti dilansir Galamedianews.
Menurut
Rini, untuk belajar animasi tidak membutuhkan biaya besar karena
software untuk pembelajarannya sudah tersedia dan bisa diunduh dengan
gratis. Justru yang cukup menjadi beban adalah mencari gurunya.
"Kalau
bisa ada yang membingbingnya. Animasi itu butuh dedikasi tinggi karena
waktu belajarnya cukup lama. Bayangkan membuat animasi 1 detik saja
butuh beberapa hari. Bahkan saat saya membuat film Tintin, animasi 4
menit saja menghabiskan waktu setahun," ujarnya. (*)


