TUTUP
Tekno

Muli Lampung Ini Sukses Jadi Animator Kelas Dunia

Admin
10 October 2015, 1:06 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:18:33Z
Rini Sugianto. (ist)

LAMPUNG ONLINE - Berawal dari hobi terhadap animasi membuat gadis (Muli, bahasa Lampung) asal Lampung, Rini Sugianto terkenal sebagai animator kelas dunia. Padahal saat kuliah di Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung tahun 2001, dia mengambil jurusan arsitektur.

Rini Sugianto merupakan salah satu animator Indonesia yang sukses menembus level dunia. Dia terlibat dalam pembuatan animasi yang cukup bergengsi, "The Adventures of Tintin" karya Steven Spielberg.

Usai jadi pembicara dalam kegiatan Baros International Animation Festival (BIAF) 2015 di Area Simply Valore Hotel Baros Cimahi, Kamis (8/10/2015), wartawan berkesempatan mewawancarai wanita kelahiran Lampung, 3 Januari 1980 ini.

Rini menuturkan, dia menyukai animasi bukan karena ada turunan. Buktinya saat kuliah dia malah mengambil jurusan arsitektur. Namun karena dia sangat menyukai animasi dan ingin mengembangkan kemampuannya, selepas lulus S1 dia melanjutkan pendidikannya di S2 dari Academy of Arts di San Fransisco, California.

"Saat tertarik menjadi character animator, orangtua sempat bertanya-tanya karena mereka belum mengerti apa itu animasi. Apalagi di Indonesia belum begitu booming seperti di negara lain," ujarnya.

Menurut Rini, dia melanjutkan S2 di Academy of Art University di San francisco, Amerika Serikat karena di Indonesia masih belum ada sekolah yang fokus ke animasi.

"Ketika kuliah di arsitek sering bikin 3D seperti membuat contoh bangunan. Tapi saya lebih tertarik di komputer daripada turun ke lapangan. Saya keterusan suka pada gambar gerak hingga melanjutkan kuliah di Amerika khusus di bidang animasi," ujarnya, seperti dilansir Galamedianews.

Menurut Rini, untuk belajar animasi tidak membutuhkan biaya besar karena software untuk pembelajarannya sudah tersedia dan bisa diunduh dengan gratis. Justru yang cukup menjadi beban adalah mencari gurunya.

"Kalau bisa ada yang membingbingnya. Animasi itu butuh dedikasi tinggi karena waktu belajarnya cukup lama. Bayangkan membuat animasi 1 detik saja butuh beberapa hari. Bahkan saat saya membuat film Tintin, animasi 4 menit saja menghabiskan waktu setahun," ujarnya. (*)
close