Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (tiga kiri) melihat kondisi bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung saat sidak ke rumah sakit tersebut, Rabu (14/10). (Lampost/MRF Dok) |
LAMPUNG - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo melakukan inspeksi mendadak (sidak) saat liburan, Rabu (14/10/2015). Selama empat jam lawatannya di RSUDAM itu, orang nomor satu di Pemprov Lampung tersebut menginginkan pembenahan dalam segala sisi.
Menurut Ridho, RSUDAM sebagai benteng utama dalam pelayanan kesehatan di Provinsi Lampung perlu ada pembenahan pelayanan maupun kelengkapan peralatan medis. Hal tersebut penting untuk dilakukan agar pelayanan kesehatan di Lampung semakin optimal.
"Pembenahan fasilitas bisa dipenuhi pemerintah daerah. Intinya, kembali kepada pelayanan kesehatan warga Lampung," kata dia.
Gubernur menambahkan, pihak RSUDAM juga harus bekerja keras guna mengubah stigma masyarakat, yang menilai rumah sakit daerah selalu kurang baik dibandingkan rumah sakit lainnya.
"Kualitas dari SDM-nya juga harus dilakukan perubahan, person ke personnya, keramahan, dan ketanggapannya harus bisa lebih baik dan bagus dibanding tempat lain untuk kesehatan di Lampung," kata Ridho.
Audit RSUDAM!
Pembangunan fisik dan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung harus dilakukan audit. Itu karena selama ini masih banyak keluhan masyarakat terkait fasilitas dan pelayanan di rumah sakit rujukan utama di Lampung itu.
Hal itu terkait adanya sejumlah temuan dalam inspeksi mendadak (sidak) Gubernur Lampung M Ridho Ficardo ke rumah sakit itu, kemarin, di antaranya sejumlah bangunan yang mulai rusak dan minimnya fasilitas.
Pengamat kebijakan publik Universitas Lampung, Dedi Hermawan, mengatakan pihak-pihak terkait harus melakukan audit terhadap kinerja serta keuangan di rumah sakit itu
"Ya dong, perlu diaudit, untuk memastikan kenapa anggaran yang besar tidak ada wujud pembangunan yang nyata. Anggaran untuk pendidikan dan kesehatan dari pusat kan besar. Nah, kalau tidak ada wujud pembangunan dan fasilitas banyak yang rusak, itu perlu diaudit," kata Dedi, saat dihubungi, Rabu (14/10/2015) malam.
Dia pun menyarankan Gubernur memanggil seluruh pejabat yang berwenang jika ditemukan banyak kekeliruan serta kejanggalan pada rumah sakit pelat merah itu. Sebab, penilaian utama kinerja kepala daerah ada pada bidang kesehatan dan pendidikan.
Jika masyarakat merasa terpuaskan, kepala daerah dipandang baik memimpin wilayahnya, begitu pun sebaliknya.
"Harus dipertanyakan ke mana uang bantuan pusat selama ini yang tidak ada wujud pembangunannya," kata Dedi, seperti dilansir Lampost.
Hal senada dikatakan pengamat anggaran, Marselina Djayasinga. Menurutnya, pembenahan RSUDAM merupakan hal mendasar yang perlu dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih otimal.
"Pelayanan itu khususnya kepada masyarakat menengah ke bawah," kata dosen Fakultas Ekonomi Unila itu.
Terkait adanya penganggaran yang dikucurkan Pemprov Lampung, menurutnya, perlu adanya audit. "Audit itu sangat perlu, karena itu suatu proses reguler yang harus dilakukan untuk check and balance,".(*)