![]() |
Kantor BMKG di Bandar Lampung. (ist) |
LAMPUNG -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung
memprediksi musim hujan akan mulai membasahi Provinsi Lampung pada
pertengahan November 2015. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Observasi
dan Informasi BMKG Lampung, Sugiono saat dihubungi, Jumat (30/10/2015).
“Prediksi
musim hujan pertengahan November sampai akhir november. Diawal bulan
ada juga beberapa kawasan yang hujan sedikit seperti hari ini (kemarin)
ada beberapa titik hujan di Punggur, Lampung Tengah, dan Kota Metro
bagian utara,” kata Sugiono.
Sementara itu, BMKG memprediksi prakiraan cuaca hari ini Sabtu, (31/10) hujan akan turun di wilayah Lampung Barat dan Pesisir Barat.
“Selain
daerah itu cenderung panas dan berawan. Tapi curah hujannya juga masih
ringan karena saat ini terhitung kemarau, musim peralihan saja belum,”
ungkap Sugiono.
Meskipun jumlah hotspot meningkat, tidak ada penebalan kabut asap. Berdasar pada data dari BMKG Lampung, titik panas (Hotspot) di wilayah Lampung terus meningkat. Pada Rabu 28 Oktober 2015 terpantau sebanyak 4 hotspot, Kamis (29/10/2015) pukul 13.36 hotspot meningkat menjadi sebanyak 15 titik. Sore harinya pada hari yang sama pukul 16.00 hotspot naik dua kali lipat menjadi 30 titik.
Sedangkan
puncaknya pada Jumat (30/10/2015), pukul 05.00 sebanyak 32 hotspot
muncul pada Sensor MODIS (AQUA & TERRA) terdiri dari 4 titik di
Lampung Tengah, Lampung Timur 6 titik, Mesuji 4 titik, Tanggamus 5
titik, Tulangbawang 9 titik, dan Way Kanan 4 titik.
Meskipun jumlah hotspot terus meningkat, BMKG Lampung memastikan kabut asap yang sempat menyelimuti sejumlah wilayah di Provinsi Lampung mulai berkurang. Meningkatnya hotspot juga tidak mempengaruhi adanya kebakaran lahan yang menimbulkan asap.
Hotspot merupakan warning adanya wilayah yang tingkat panasnya tinggi.
“Ini
kan titik panas saja, warning buat masyarakat supaya kondisi di
lapangan terus dilakukan pantauan di sana, jangan sampai ada kegiatan
pembakaran. Justru kadang di daerah yang hotspot-nya tidak banyak tapi
kebakaran, dua titik saja bisa ada kebakaran,” kata Sugiono.
Meskipun kabut asap sudah menipis, BMKG meminta masyarakat waspada dan antisipasi kemungkinan yang akan terjadi ke depan, seperti dilansir Lampost.
“Berdasar
pada pemantauan Jumat, kabut asap di permukaan daratan Lampung
berkurang. Karena terbantu faktor angin, sehingga kabut asap yang sempat
menyelimuti daratan Lampung bergeser dibawa angin,” ujar Sugiono.
Menurut dia, kabut asap kemarin tidak separah minggu sebelumnya. Ketika itu, kabut asap bisa dirasakan indra penglihatan dan penciuman manusia di wilayah Lampung. (*)