![]() |
| ilustrasi |
BANDAR LAMPUNG - Korps polisi tercoreng. Dua oknum polisi Lalulintas (Polantas) Polresta Bandar Lampung tepergok diduga sedang berbuat mesum di dalam mobil di daerah Pahoman, pada Rabu (12/8/2015) sekitar pukul 10.00 WIB. Keduanya langsung dijemput oleh petugas Provost.
Dua oknum tersebut adalah Brigadir Kepala CE dan Brigadir Kepala PS. Mereka masing-masing sudah berkeluarga. Ulah kedua oknum ini kepergok oleh petugas patroli Satuan Sabhara Polresta Bandar Lampung.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho menanggapi peristiwa tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan memeriksa para saksi mengenai adanya dugaan perbuatan mesum oleh anggotanya.
"Tentunya kami ambil dulu keterangan dari saksi-saksi apa yang sebenarnya terjadi," ujar dia melalui pesan singkat, kemarin. Setelah mengetahui peristiwa yang sebenarnya, lanjut Hari, baru akan diambil langkah lanjutan.
Dari pantauan di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu sore, terlihat mobil Provost terparkir di depan markas polisi tersebut. Hal ini tidak biasanya terjadi di polresta. Wartawan juga sempat melihat Kepala Satlantas Polresta Bandar Lampung Komisaris Budhi Setiadi, bersama Wakil Kepala Satlantas Ajun Komisaris M Rohman keluar dari ruang provost.
Informasi yang diterima, awalnya petugas Sabhara berjumlah dua orang sedang patroli mengendarai mobil dinas. Anggota Sabhara lalu melihat ada sebuah mobil terparkir dalam keadaan bergoyang.
Curiga dengan mobil tersebut, kedua anggota Sabhara menghampiri mobil tersebut. Saat melihat ke dalam mobil, ternyata pria dan perempuan itu adalah CE dan PS. Petugas Sabhara sempat meminta keduanya membuka pintu mobil.
Namun, pasangan tersebut tidak mau membuka pintu dan kaca mobil. Karena tahu yang berada di dalam anggota polisi, petugas Sabhara menghubungi petugas Provost.
Setelah petugas Provost datang, CE dan PS akhirnya membuka pintu mobil. Keduanya pun langsung dibawa ke ruang pemeriksaan provost. Wartawan sempat menelusuri tempat yang diduga menjadi lokasi mesum.
Warga setempat mengaku tidak ada yang tahu dengan peristiwa itu. Seorang perempuan yang biasa berjualan di daerah itu, mengaku tidak tahu ada keramaian di dekat tempatnya berjualan, seperti dilansir Tribunlampung.
"Saya tidak tahu apa-apa," ujar dia dengan nada bicara ketakutan.
Perempuan tersebut langsung pergi meninggalkan awak media. Warga lainnya juga mengatakan, tidak mendengar adanya keramaian di tempatnya. "Wah saya tidak tahu mas. Sepertinya aman saja," ucap pria ini.(*)

