![]() |
| Pantai Guci Batu Kapal (detik) |
LAMPUNG - Di Kalianda, Lampung Selatan, Provinsi Lampung, ada pantai dengan bibirnya nan cantik. Selain alamnya yang indah, ada pula dua legenda yang tak kalah menarik mengenai awal mula terbentuknya pantai ini. Seperti apa kisahnya?
Pantai Guci Batu Kapal yang terletak di Kalianda, Lampung Selatan memiliki bibir pantai yang cantik, ditambah keindahan matahari terbenam yang tak terlupakan. Namun di balik keindahan yang ditawarkan pantai ini, ada cerita legenda di balik nama Pantai Guci Batu Kapal.
Sebuah cerita legenda kuno menjadi latar belakang nama dari tempat ini. Di pantai itu terdapat batu-batu karang yang berbentuk menyerupai kapal. Batu-batu karang itu dapat kita lihat di sisi kanan pantai. Konon tempat ini adalah sebuah pelabuhan.
Wartawan yang berkesempatan mengunjungi Pantai Guci Batu Kapal sempat berbincang dengan Yasir Hadibroto, anak pemilik pantai Guci Batu Kapal. Yasir membenarkan hal tersebut.
"Dulunya di sini adalah bandar atau pelabuhan. Legendanya, pelabuhan yang menjadi tempat bersandar kapal-kapal bangsa asing ini dikutuk oleh si Pahit Lidah menjadi batu," tutur Yasir, seperti dilansir dari Detik pada Rabu (26/8/2015).
Si Pahit Lidah sendiri adalah sosok legenda di Sumatera. Dia memiliki kesaktian 'kutukan' dari lidahnya/ucapannya yang dapat mengubah apapun menjadi batu. Si Pahit Lidah merupakan seorang pemuda asal jazirah Arab yang berkelana ke Sumatera dan bernama asli Serunting.
Menurut Yasir, Si Pahit Lidah tidak menyukai orang-orang di pelabuhan. Orang-orang di pelabuhan terlalu sibuk dan mengacuhkan si Pahit Lidah saat mencoba menyapa mereka. Karena kemarahan tersebut, legenda mengatakan, mereka dikutuk si Pahit Lidah menjadi batu.
"Orang-orang sibuk di pelabuhan tersebut tidak mau menyapa dia, lalu dikutuklah mereka menjadi batu bersama kapal-kapalnya."
Untuk nama Guci juga diambil dari sebuah cerita kuno, di mana konon ditemukan sebuah guci besar peninggalan pedagang asing. Guci tersebut mampu membuat seseorang menghilang saat memasukkan dirinya ke dalam guci tersebut.
"Dulu ditemukannya sebuah guci besar peninggalan soerang pedagang. Guci itu dapat membuat orang menghilang dan nama guci untuk pantai ini diambil dari cerita itu," tambah Yasir.
Penyebutan nama Guci Batu Kapal juga diambil berdasarkan cerita-cerita legenda tersebut. Legenda 'Kutukan si Pahit Lidah' dan guci sakti ini menambah menarik Pantai Guci Batu Kapal. Penasaran dengan kebenaran cerita legenda serta pesona pantai Guci batu Kapal? Yuk buktikan dan nikmati pesona pantai ini! (*)


