TUTUP
KulinerLampungPariwisata

Kadisbudpar: Hotel di Lampung Wajib Sediakan Menu Seruit

Admin
25 August 2015, 7:26 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:19:00Z
Yus Amri Agus

BANDAR LAMPUNG - Makanan racikan khas Lampung, Seruit, belum dikenal luas masyarakat Nusantara. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Bandar Lampung Yus Amri Agus. Menurut dia, untuk meningkatkan promosi makanan khas Lampung Seruit itu, maka perlu dilakukan dari awal.

"Lampung ini bukan tidak ada makanan khasnya, seperti Palembang ada makan khas Pempek, Jawa barat ada Dodol Garut, nah kalau di Lampung ini belum dikenal luas di Nusantara apa makanan khasnya," kata Yus Amri, Selasa (25/8/2015).

Menurut dia, Lampung memiliki makanan khas dengan sebutan Seruit. Untuk itu, masyarakat Lampung perlu mempromosikan makan khasnya tersebut.

"Kalau bukan pemerintah dan masyarakatnya sendiri yang mempromosikan, siapa lagi? Saya merasa terpanggil untuk lebih mempromosikan makanan khas Lampung di tingkat Nasional maupun Internasional," katanya.

Adapun langkah yang ditempuh dalam hal promosi, Dinas Pariwisata Bandar Lampung sudah mempersiapkannya. Menurut Yus Amri, ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh hotel dan restoran di kota ini. Tujuannya supaya setiap hotel harus meyediakan makanan Seruit.

"Jadi setiap hotel itu nantinya harus mencantumkan menu makanan khas Lampung, salah satunya Seruit. Saya berharap cara ini mampu dikenal oleh masyarakat, terutama dari luar Lampung," tambahnya.

Menurut Yus Amri, masyrakat Lampung memang telah banyak mengetahui makanan jenis Seruit, namun belum banyak diketahui masyarakat di luar provinsi ini, seperti dilansir Tribunlampung

"Kalau Palembang sudah jelas dijuluki Kota Pempek. Sekarang bagaimana caranya kalau orang masuk ke Lampung terkenang dengan makanan yang namanya Seruit," imbuhnya.

Selain itu, untuk pedagang-pedangan di pinggiran sebenarnya sudah menerapkan makan Seruit yang dicampur-campur ada menu ikannya. Maka bagaimana caranya untuk membuat Seruit ini menjadi nama dari warung-warung itu.

"Misalnya namanya ditambahin Seruit di belakanganya. Jadi warga luar Bandar Lampung maupun luar Lampung akan terkenang dulu dengan nama dan juga makanannya," pungkasnya. (*)
close