LAMPUNG - Sebanyak 13 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan bensin diamankan Polda Lampung dari empat TKP yaitu, di Jalan Soekarno-Hatta, Bandarlampung, Jalan Ir. Sutami, Bandarlampung, Tulangbawang, dan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Senin (17/6/2013). Juga diamankan empat tersangka dalam Operasi Dian Krakatau 2013, yaitu Sd (40), Ag (32), Dn (52), Sp (49.).
Operasi Dian Krakatau 2013, yang di lakukan oleh Polda Lampung dan jajarannya yang baru berlangsung 7 hari, telah membuahkan hasil yang sangat signifikan. Dari 1 spekulan penimbun BBM bersubsidi di 2 TKP, jalan Ir. Sutami, Way Laga, Bandarlampung, Polda Lampung dan jajaran berhasil menyita BBM bersubsidi timbunan sebanyak 2 ton.
"Polda Lampung beserta jajaran telah mengamankan 4 tersangka yang telah melakukan penimbunan BMM bersubsidi. Dari ke empat tersangka tersebut juga disita BBM bersubsidi sebanyak 13 ton," kata Karo Ops Polda Lammpung, Kombes Pol. Sahimin Zainudin, di Mapolda Lampung, Senin.
Dari
hasil itu, diindikasikan ada oknum yang bermain dan terlibat melakukan
penimbunan. Mengenai para pelakunya masih di proses untuk dikembangkan
jika memang terbukti pihaknya akan melanjutkan ke proses hukum,”
Sementara, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung, Arinal Djunaidi, mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung Operasi Pengendalian BBM bersubsidi yang digelar pihak kepolisian.
"Harus disosialisasikan ke instansi terkait dan seluruh masyarakat untuk bekerjasama membongkar kenakalan para spekulan, yang melakukan penimbunan BBM bersubsidi dengan mengatas namakan masyarakat," paparnya.
"Bayangkan saja, jika satu spekulan melakukan penimbunan sebanyak ini, tidak bisa kita pungkiri BBM yang di peruntukan bagi masyarakat kecil ini bisa langka dan tidak menutup kemukinan akan hilang dari pemasaran yang sehat," ujar Arinal.
Saat BBM sulit didapat, lanjut dia, para spekulan ini akan memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi mereka, dengan menaikan harga hingga dua kali lipat.
"Hal inilah yang harus kita cegah sedini mungkin, agar tidak menyengsarakan rayat dan menimbulkan kerugian serta gejolak di masyarakat,” jelas Arinal. (ade/fik)
Sementara, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung, Arinal Djunaidi, mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung Operasi Pengendalian BBM bersubsidi yang digelar pihak kepolisian.
"Harus disosialisasikan ke instansi terkait dan seluruh masyarakat untuk bekerjasama membongkar kenakalan para spekulan, yang melakukan penimbunan BBM bersubsidi dengan mengatas namakan masyarakat," paparnya.
"Bayangkan saja, jika satu spekulan melakukan penimbunan sebanyak ini, tidak bisa kita pungkiri BBM yang di peruntukan bagi masyarakat kecil ini bisa langka dan tidak menutup kemukinan akan hilang dari pemasaran yang sehat," ujar Arinal.
Saat BBM sulit didapat, lanjut dia, para spekulan ini akan memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi mereka, dengan menaikan harga hingga dua kali lipat.
"Hal inilah yang harus kita cegah sedini mungkin, agar tidak menyengsarakan rayat dan menimbulkan kerugian serta gejolak di masyarakat,” jelas Arinal. (ade/fik)